Loading

Realita dan Strategi Bisnis Terbaik di Era COVID-19

Bisnis di era pandemi COVID-19 ini memang sangat berdampak pada sektor ekonomi semua negara sehingga sulit menemukan strategi bisnis terbaik pemasaran produk dan jasa untuk bertahan, termasuk Indonesia yang pertumbuhan ekonominya turun hingga minus 5,32% oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di kuartal II Tahun 2020 ini. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan sumber pendapatan sejak Maret lalu.

Sejak PSBB diberlakukan, saya berada di Bali dan kemungkinan hingga akhir tahun 2020, saya mungkin terjebak di sini. Hidup sebagai digital nomad membuat saya bisa bekerja dimana saja dengan akses internet. Namun, sama seperti semua orang, rencana perjalanan saya pun tertunda hingga tahun depan.

Hal ini membuat saya harus mencari tempat tinggal jangka panjang. Sekadar tips, untuk mencari tempat tinggal di Bali, lebih baik untuk memeriksa grup komunitas dan marketplace Facebook.

Saya melihat banyak sekali vila mewah yang disewakan dengan harga yang murah dan beberapa postingan curhat para pemilik bisnis yang terpaksa harus menutup usaha resto dan cafe mereka, itulah salah satu dampak COVID-19 terhadap perusahaan kuliner.

Ada banyak juga yang menawarkan jasa mereka karena sejak Maret mereka tidak memiliki sumber pendapatan, dan sebagian besar lainnya menjual perabotan rumah mereka karena hendak pulang ke kampung halaman. Ya, masa-masa sulit ini dirasakan oleh semua orang.

Setelah beberapa bulan, komunitas di sekitar saya tidak lagi sekadar curhat bahwa mereka kehilangan pekerjaan. Banyak teman-teman saya yang mulai berjualan secara online dan membuat online shop kecil-kecilan mereka. Mulai dari homemade cooking, hingga berjualan buku cerita untuk anak-anak. Para petani pun mulai menawarkan hasil panen mereka langsung di grup komunitas.

Melalui fenomena ini, saya terinspirasi untuk mulai membuat website mengenai digital marketing untuk UKM dan membagikan pengalaman saya dalam dunia marketing secara gratis. Khusus untuk artikel kali ini, saya ingin mengulas strategi berbisnis di era pandemi yang bisa membuat bisnis kalian bertahan. Strategi ini bisa diaplikasikan baik untuk UKM dan mungkin untuk brand yang sudah besar.

Lakukan sesuatu yang Praktikal dan Realistis, termasuk Cut Loss

Untuk beberapa pemilik bisnis konvensional seperti industri butik offline, cafe, resto, villa bertahan adalah strategi yang terbaik. Namun, untuk bertahan Anda harus melakukan strategi cut loss terlebih dahulu.

Memang, memberitahukan kabar buruk perihal pemutusan hubungan kerja, unpaid leave itu tidak enak. Apalagi jika staff atau karyawan yang sudah bekerja sama dengan Anda selama bertahun-tahun adalah karyawan yang baik, jujur dan bisa dipercaya. Akan muncul rasa akuntabilitas Anda di dalamnya.

Selama Anda bisa breakeven dan bertahan, tidak ada salahnya mempertahankan karyawan. Terlebih lagi jika mereka sudah masuk bagian dari keluarga. Tetapi jika Anda tidak lagi sanggup untuk mengcover semua biaya, dan sudah terlalu banyak kerugian. Cara yang baik dan paling bijaksana adalah cut loss.

Namun, memberhentikan karyawan ini pun seharusnya dilakukan dengan etika yang baik. Bagaimana? Dengan cara minta maaf, dan memberikan para karyawan hak mereka. Jika Anda tidak mampu membayar, setidaknya minta maaf dan cicilan hak yang sudah menjadi milik mereka.

“Mohon maaf Pak, saya tidak mampu lagi bertahan. Untuk saat ini usaha resto saya tutup karena wabah Covid-19 ini. Terima kasih karena sudah bekerja dengan saya dan membantu saya bertahan di saat-saat sulit. Saya sungguh menghargai kinerja Bapak. Untuk gaji, saya akan membayar seperti biasa di akhir bulan sesuai dengan kewajiban saya”

Akan lebih baik lagi jika Anda menanyakan rencana karyawan dan staff Anda saat mereka berhenti bekerja dan membantu mereka semampu Anda dalam menjalankan rencana mereka.

Percayalah, memperlakukan orang lain dengan baik itu tidak sulit.

Mengubah bisnis konvensional menjadi E-Commerce

Adopsi platform atau media promosi online pun menjadi solusi bagi para pelaku bisnis, khususnya UKM yang sebelumnya tidak memiliki platform online untuk berjualan. Beberapa karyawan yang tidak lagi bekerja, mereka memulai bisnis kecil-kecilan mereka di social media, khususnya Facebook dan Instagram.

Beberapa butik menawarkan produk mereka di marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Blibli, BukaLapak dan lainnya. Namun, produk yang dijual biasanya serupa atau juga sama seperti yang lainnya. Apalagi jika Anda adalah pelaku dropshipper atau reseller tas, baju dan sepatu dari distributor.

Mengubah bisnis konvensional menjadi e-commerce ini tidak melulu soal upload gambar dan caption harga di media online.

Jika ini yang Anda lakukan, akan cukup sulit bagi Anda untuk bersaing karena produk Anda tidak unik. Berikut beberapa tips yang harus Anda lakukan untuk bertahan dan berjualan di platform online manapun.

Strategi Bisnis Terbaik Untuk Pemasaran Produk dan Jasa di Era COVID-19

strategi bisnis terbaik untuk pemasaran produk dan jasa di era pandemi covid-19

strategi bisnis terbaik untuk pemasaran produk dan jasa

1. Kembali ke komunitas sekitar Anda

Jika Anda memiliki bisnis, target market adalah hal penting untuk didefinisikan terlebih dahulu. Untuk bisnis yang sudah besar, mereka pasti sudah tahu hal ini. Namun, mungkin tips kembali ke komunitas akan lebih saya rekomendasikan kepada para pelaku UKM.

Cara untuk menargetkan komunitas adalah bergabung dengan grup komunitas tempat Anda tinggal atau dimana usaha Anda berada.

strategi bisnis terbaik untuk pemasaran produk dan jasa di era pandemi covid-19

Jika target market Anda ada di komunitas tersebut, Anda harus masuk ke sana dan meminta izin admin untuk mempromosikan jasa maupun produk Anda.

Saran saya, Anda tidak perlu gengsi menawarkan jasa dan produk Anda. Sifat individu yang bergabung dalam grup komunitas biasanya memiliki mentalitas, dan intensi untuk membantu dan membangun komunitas.

2. Berikan jasa tambahan

Terkadang memasarkan produk tidak begitu berhasil, meski dengan harga yang cukup kompetitif. Anda perlu memberikan nilai lebih dari produk atau jasa yang Anda tawarkan.

Di era pandemi COVID-19 ini, jika target market Anda adalah orang yang juga terkena dampak, ketimbang Anda harus menurunkan harga dengan diskon, lebih baik Anda berikan nilai tambahan saja.

Nilai atau jasa tambahan ini bisa berupa gratis ongkos kirim.

3. Berkompetisi secara sehat dan jangan merusak harga pasar

Jika Anda memiliki usaha sejenis yang banyak pemainnya di pasaran, cobalah untuk bersaing secara sehat dan tetap menghargai bisnis serupa. Bagaimana caranya?

Setujulah pada harga yang disepakati bersama, dan jangan menghancurkan harga (menjual jasa atau produk Anda semurah mungkin dengan margin yang kecil), karena ini akan mematikan bisnis orang lain.

strategi bisnis terbaik untuk pemasaran produk dan jasa di era pandemi covid-19

Pekerjaan pertama saya setelah wisuda adalah menjadi e-commerce strategist untuk hotel, dimana sehari-hari tugas saya adalah memasarkan kamar hotel untuk segmentasi OTA (Online Travel Agency).

Baca juga: 7 Hotel di Jakarta Timur Murah Meriah

OTA itu contoh seperti Grup Priceline lewat Booking.com, Agoda.com atau mungkin contoh lokalnya adalah Traveloka.com, PegiPegi.com dan lain-lain. Salah satu tugas e-commerce di hotel adalah untuk memonitor paritas harga (rate parity) di semua channel OTA dan menegur OTA yang ‘curang’ dalam menjual kamar hotel saya.

Tanggung jawab saya adalah melihat harga di semua channel OTA dan memastikan jika saya menjual kamar seharga 2,000,000 Rupiah per malam, semua OTA harus menjual 2,000,000 Rupiah per malam.

Jika misalkan Agoda menjual 1,800,000 Rupiah di homepage website mereka, saya harus menghubungi account manager Agoda dan meminta mereka untuk menampilkan harga sesuai dengan harga yang saya masukan di ekstranet Agoda, yaitu 2,000,000. Tidak lebih, tidak kurang.

Mengapa demikian? Ini saya lakukan untuk menghargai partner OTA saya yang lain. Jika harga hotel saya murah di Agoda, orang-orang tidak akan membeli lewat Booking.com ataupun Traveloka, bukan? Pasti semuanya akan masuk ke Agoda.

Biasanya, para OTA akan memberikan diskon jika Anda sign up dan log in ke platform mereka. Mungkin Anda sering mendengar frasa, “Log in dengan aplikasi Traveloka sekarang juga untuk menikmati diskon 10%!”.

strategi bisnis terbaik untuk pemasaran produk dan jasa di era pandemi covid-19

Dalam berjualan di marketplace manapun, lebih baik tawarkan harga diskon di PM (Private Message), DM (Direct Message) atau juga newsletter bagi pelanggan Anda. Hal ini harus dilakukan agar harga produk Anda tidak rusak, dan persaingan juga tetap sehat.

Jika Harga Produk Anda Sudah Rusak di Pasaran, Lakukan ini!

Bulan lalu saya mendapatkan pertanyaan seperti ini dari sahabat saya, dimana dia memulai bisnisnya sebagai reseller serta dropshipper dan adanya isu margin penjualan. Isunya adalah harga produk yang dijual sudah sangat rusak di pasaran.

Rusak bagaimana? Pertama-tama, saya ingin mengajak Anda semua bersikap sebagai seorang konsumen. Misalkan Anda mau membeli sepatu atau hand sanitizer, Anda mungkin akan masuk ke marketplace baik platform e-commerce ataupun social media dan mencari kata kunci produk yang Anda cari.

Membandingkan harga produk sejenis dan setelah itu memeriksa apakah toko tersebut adalah toko terpercaya dan mulai memesan. Atau mungkin Anda akan men-chat penjual untuk bertanya sebelum membeli.

strategi bisnis terbaik untuk pemasaran produk dan jasa di era pandemi covid-19

Dalam proses mencari barang dan membandingkan toko satu dengan yang lainnya, banyak orang Indonesia memiliki kebiasaan yang sama.

Kebiasaannya adalah memeriksa harga dan kebanyakan akan langsung chat dengan penjual untuk menanyakan harga kembali (meskipun harga sudah jelas-jelas tertulis dalam caption post).

Tak jarang, mereka akan memilih untuk membeli dari toko online yang menjual produk serupa dengan harga miring.

Jika Anda berada di posisi seperti ini, ada 3 strategi lanjutan yang bisa saya rekomendasikan agar Anda bisa memiliki margin yang baik. Berikut beberapa strategi yang dapat Anda lakukan:

1. Buat brand Anda sendiri

Jika produk Anda berasal dari distributor yang memiliki banyak reseller, hubungi mereka dan bertanya apakah mereka bisa mencetak produk dengan label brand Anda.

Sudah banyak distributor produk dropshipping yang menyediakan jasa ini. Anda hanya perlu menciptakan logo brand Anda, serta konten yang baik di semua platfom online yang akan saya bahas di strategi selanjutnya.

2. Jangan gunakan konten yang sama dengan yang lain

Baik gambar, artikel hingga logo, hindari menggunakan gambar serupa dengan online shop lain yang menjual produk yang sama. Belilah satu produk yang Anda jual, lalu foto produk itu sendiri dengan model Anda.

Atau Anda juga bisa menghubungi pihak distributor dropshipping Anda agar mereka mengirimkan gambar bentuk mockup yang dapat Anda edit dengan software design.

Tenang, Anda tidak perlu memiliki skil mengedit atau mendesain seperti layaknya graphic design profesional, Anda bisa cukup menggunakan Canva sebagai permulaan. Kabar baiknya, platform Canva itu gratis!

3. Bundling produk menjadi satu paket

Daripada menjual produk satuan, rekomendasi saya adalah membuat paket gabungan berbagai produk. Penggabungan beberapa produk ini biasanya disebut dengan istilah “bundling”. Misalkan Anda punya cukup banyak stok, strategi bundling produk ini baik agar barang Anda juga cepat laku.

Strategi Pesan yang Selalu harus Anda Sertakan

Dalam memasarkan produk Anda di platform online, pesan menjadi hal yang sangat penting. Pesan yang wajib Anda sertakan di saat epidemi ini adalah menekankan pada aspek kebersihan, keamanan dan jasa pengantaran atau shipping.

Baca juga: Tips Cerdas Atur Duit Meski Sedikit Saat Covid-19

Faktor keamanan, kebersihan, kesehatan dan jasa pengantaran yang memudahkan konsumen adalah praktik bisnis yang baik di era pandemi COVID-19 ini.

strategi bisnis terbaik untuk pemasaran produk dan jasa di era pandemi covid-19

Demikian, beberapa strategi bisnis terbaik untuk pemasaran produk dan jasa Anda di masa pandemi Covid-19. Semoga beberapa strategi dan tips ini dapat membantu Anda semua dalam mempertahankan bisnis atau memulai bisnis Anda. Salam sukses!

Author: Yoan Helen Apriliyani Letsoin

svg

What do you think?

Show comments / Leave a comment

Leave a reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

svg
Quick Navigation
  • 01

    Realita dan Strategi Bisnis Terbaik di Era COVID-19