Kamu harus tau bagaimana cara mengelola THR dengan bijak biar uangmu nggak terkesan hanya lewat rekening aja! Gimana caranya? Aku bakal sharing tips yang aku lakukan selama bertahun-tahun. Semoga bermanfaat buat kamu ya!
Yuhu, alhamdulillah Ramadan sudah memasuki hari ke sekian. Makin dekat dengan hari raya Idulfitri, makin dekat pula dengan waktu pembagian THR. Tinggal beberapa hari aja loh masuk ke rekening, hehe.
Sebagai karyawan atau pekerja yang bekerja di suatu instansi atau perusahaan sepertiku, mendapatkan THR udah jadi rutinitas setiap satu tahun sekali.
Aku yakin temen-temen juga dapat THR kan? Biasanya THR nya kalian pakai buat apa sih? Apa langsung kalian habiskan begitu aja dalam satu bulan? Gimana sih kalian mengatur uang THR itu?
Nah, sebelum lebih jauh bahas cara bijak mengelola uang THR, kita pahami dulu yuk THR itu apa.
Apa itu THR?
THR atau Tunjangan Hari Raya iniΒ memang biaya yang wajib dikeluarkan oleh perusahaan atau pemilik bisnis untuk pekerjanya. Tunjangan Hari Raya atau THR adalah hal yang paling dinanti-nanti pekerja menjelang hari Raya Idulfitri.
Umumnya, perusahaan mengalokasikan biaya THR ini setiap bulannya hingga akhirnya dikeluarkan menjelang hari Raya. Jadi, memang perusahaan yang baik sudah menyiapkan THR untuk pekerjanya.
Pemberian THR atau Tunjangan Hari Raya
THR ini diberikan dalam bentuk uang yang nominalnya biasanya tergantung status pekerja dan lamanya waktu bekerja di perusahaan tersebut. Umumnya, THR yang diberikan adalah satu kali gaji per bulan untuk karyawan yang sudah bekerja selama satu tahun atau lebih.
Lalu untuk pekerja yang belum mencapai masa kerja satu tahun, maka THR yang akan diberikan secara proporsional sesuai dengan perhitungan masa kerjanya.
Pemberian THR ini pun bukan asal-asalan loh, semua tertuang di Undang-Undang. Besaran THR ataupun perhitungan THR setiap karyawan pun sudah diatur loh. Biasanya tergantung status pekerja dan juga lama masa bekerjanya.
Contoh simple untuk karyawan sepertiku yang sudah bekerja selama 6 tahun di perusahaan tempatku bekerja sekarang, aku mendapat Tunjangan Hari Raya atau THR sejumlah 1.25% dari Gaji (Take Home Pay).
Kebetulan dan alhamdulillahnya perusahaanku memang mematuhi aturan pemerintah, jadi nggak ada tuh modus mengurang-ngurangi hak karyawan. Nggak tahu ya kalau perusahaan lain gimana, harusnya sih sama ya.
Apakah Freelancer Dapat THR?
Seingatku, ada peraturan yang menyatakan bahwa pekerja yang wajib diberikan THR adalah mereka yang memiliki hubungan kerja dengan suatu Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWTT).
Sedangkan freelancer misalnya blogger atau content writer yang juga adalah pekerjaan sampinganku, nggak mengikatku dengan perjanjian apapun bersama pihak lain. Jadi ya, sebagai freelancer aku nggak dapat THR.
Kalau temen-temen blogger gimana? dapet nggak?
Bagaimana Cara Mengelola THR dengan Bijak?
Sekarang, kalau THR udah mendarat di rekening, apa yang kamu lakukan pertama kali? Dipakai untuk apa tuh dana segarnya? Apa udah siap-siap buat checkout belanjaan di e-commerce? Atau kamu pakai buat hal yang lebih penting?
Yaps, nyatanya, nggak semua orang bisa menggunakan dan mengelola uang THR dengan baik dan bijak. Banyak dari uang THR mereka yang lewat begitu saja dan habis dalam sekejap.
Biasanya karena keinginan konsumtif yang tak terlalu urgent misalnya belanja baju berlebihan, ganti gadget padahal gadget lama masih normal dipakai.
Biasanya karena mereka tak punya perencanaan keuangan dari THR. Berikut aku bagi beberapa tips yang aku lakukan agar uang THR terasa bermanfaat dan tak hanya lewat untuk hal-hal yang kurang penting.
1. Buat Rencana Pengeluaran Hari Raya
Cara mengelola THR dengan bijak pertama yang aku lakukan adalah membuat rencana pengeluaran. Hari raya memang identik dengan pengeluaran yang melonjak dibanding bulan-bulan biasanya. Hal ini disebabkan adanya biaya atau pengeluaran tambahan seperti biaya transportasi untuk mudik, membeli oleh-oleh untuk keluarga dan saudara, mengeluarkan zakat fitrah, membeli kue atau bahan membuat kue, juga untuk keperluan penting lainnya.
Aku selalu mencatat semua biaya yang kiranya akan aku keluarkan seperti biaya-biaya tadi, termasuk dengan besaran nominalnya. Pun begitu biaya untuk belanja, aku tulis apa yang aku butuhkan dan budgetnya berapa.
Aku usahakan aku tak akan melewati budget yang aku buat. Hal ini cukup efektif untuk menghindari godaan-godaan diskon dan kamu bisa terhindar dari khilaf belanja berlebih.
2. Gunakan Sebagian untuk Membayar Hutang
Membayar hutang adalah cara mengelola THR selanjutnya yang aku lakukan. Mendapat uang THR artinya mendapat pemasukan selain gaji bulanan. Artinya, pengeluaran pokok kita kan udah dicover oleh gaji bulanan, maka alokasi THR udah pasti bisa dialokasikan untuk hal lain.
Tapi, jika nyatanya kita masih punya hutang atau kewajiban yang harus dibayar, ada baiknya pula jika menyisihkan sebagian uang THR untuk membayar hutang tersebut. Mumpung ada uang lebih di luar gaji yang cukup besar ya kan? Aku rasa kurang bijak jika masih punya hutang di sana sini, tapi saat ada uang berlebih dari THR malah lebih milih untuk belanja atau foya-foya.
Plusnya juga, hutang kita akan lebih cepat lunas, dan makin cepat pula kita bisa fokus pada tujuan keuangan lain jika hutang sudah tak ada.
3. Jangan Lupa Sedekah dan Zakat
Anggaplah THR ini adalah rejeki yang harus kita syukuri. Sebagai wujud rasa syukur, baiknya pula kita kembalikan sebagian harta yang kita miliki untuk yang membutuhkan. Hal ini bisa dilakukan lewat sedekah dan juga zakat.
Dan lagi, sebagai seorang muslim zakat memang wajib kita keluarkan bukan? Percayalah, rejeki kita akan terasa lebih berkah dan hati juga lebih nyaman dan bahagia karena bisa berbagi dengan orang lain.
4. Bahagiakan Orang Tua dan Keluarga
Tak setiap hari kita bisa membahagiakan orang tua dan keluarga dengan memberikan atau membelikan sesuatu. Sebagai pekerja yang satu tahun berjalan berkutat dengan kerjaan dan diberikan rejeki berupa uang, rasanya berbagi sedikit di satu bulan dari 12 bulan yang sudah dilalui cukup layak.
Aku sendiri sudah punya kebiasaan seperti ini dari pertama kali bekerja sebagai staff dan perantau di Surabaya. Memberi ke orang tua itu udah pasti, tapi ke keluarga dekat di kampung halaman juga ku lakukan.
Nominalnya nggak harus besar kok, sesuaikan aja dengan budget yang dimiliki. Yang penting niatnya memang untuk berbagi dan juga agar doa baik selalu mengalir untuk kita dari orang-orang terdekat.
5. Batasi Belanja Online
Belanja online kini memang jadi godaan terbesarku yang bisa bikin boros dan uang ludes. Aku yakin nggak cuma aku deh yang begini, hehe.
Nah, saat dapat uang THR, biasanya hasrat untuk belanja makin tak karuan, apalagi belanja online. Karenanya, sebisanya kita harus batasi apa yang akan kita beli. Kalau ingin beli baju, ya mungkin beli satu aja. Yakin deh nanti kamu akan nyesel kalau uang THR cuma berubah wujud jadi baju, tas, atau sepatu. hehe
6. Sisihkan untuk Investasi
Dari semua pengeluaran-pengeluaran di atas, jangan lupa sisihkan sebagian untuk diri sendiri. Maksudnya adalah untuk MASA DEPAN KITA SENDIRI.
Menyiapkan dana darurat lalu berinvestasi adalah langkah yang sangat bijak saat kita punya rejeki lebih contohnya saat menerima THR. Daripada dihabiskan untuk membeli barang konsumtif, alangkah lebih baiknya jika kita juga sisihkan untuk disimpan di dana darurat dan juga untuk investasi.
Kenapa harus investasi?
Kalau aku karena aku memikirkan masa depanku, dan aku nggak mau semua uangku hanya habis untuk belanja, atau ngendon di rekening bank sekian tahun hingga akhirnya tergerus inflasi juga.
Ingat, nilai uang saat ini nggak akan sama dengan nilai uang 5 atau 10 tahun lagi. Uang 10 juta mungkin saat ini sangat berharga, tapi 10 juta di 5 tahun ke depan bisa buat beli apa? Pasti terasa perbedaannya.
Nah, dengan investasi ini, aku mengamankan uangku dari adanya inflasi. Selain itu, uangku juga bisa berkembang dan bertambah karena dari investasi yang aku lakukan, aku mendapatkan keuntungan berupa return atau pengembalian.
Uang THR aku Alokasikan ke Investasi Apa?
Dua tahun ini aku memang niatan untuk konsisten berinvestasi setiap bulan, berapapun nilainya semampuku dan sesuai kondisi keuanganku.
Meletakan sebagian uang ke saham menurutku adalah salah satu cara mengelola THR yang cukup bijak. Aku sendiri menempatkan investasi pada beberapa instrumen investasi yang aku pahami seperti investasi di logam mulia (emas), reksadana dan juga saham.
Aku nggak masuk ke investasi yang aku kurang paham dan yang menurutku kurang meyakinkan.
Dari beberapa portofolio investasi yang aku lakukan itu, paling favorit bagiku adalah investasi saham. Investasi saham artinya kita membeli sekian persen kepemilikan suatu perusahaan. Meskipun % nya kecil, kita tetap jadi pemilik perusahaan tersebut loh.
Aku bisa memilih perusahaan mana aja yang akan aku jadikan tempat menaruh dana atau modal investasi sesuai dengan kinerja perusahaan tersebut. Dulu aku juga nggak paham sih bagaimana cara investasi di instrumen pasar modal ini. Aku takut bakal nggak aman dan rumit banget.
Ternyata setelah sekian bulan berjalan, nggak serumit itu kok. Apalagi karena tujunan investasiku untuk jangka panjang ya, jadi aku nggak sering dibikin panik oleh naik turunnya harga saham di portofolio yang aku miliki. Tujuannya adalah menyimpan uang dan mengembangkannya hingga bisa kunikmati beberapa tahun ke depan. Jadi aku nggak perlu lihat pergerakan harga saham setiap detik juga karena tujuannya bukan buat trading, hehe
Memang sih setiap investasi itu ada risikonya, begitu juga investasi reksadana dan juga saham. Kenal istilah High Risk High Return? Yap, makin tinggi tingkat pengembalian investasi yang diharapkan maka makin tinggi pula risikonya. Karenanya kita harus belajar menganalisa investasi baik dengan cara teknikal maupun fundamental.
Investasi Saham dengan Aman di Ajaib
Kalau bicara investasi, satu yang paling terpenting adalah tentang keamanannya. Jangan sampai salah menempatkan uang di investasi abal-abal karena ini berkaitan dengan modal yang kita setorkan ya. Salah-salah kita malah bisa bangkrut karena uang ludes. Pengen untung malah buntung.
Karenanya, aku juga nggak mau main-main saat pilih platform buat investasi. Untuk investasi saham, aku memilih menggunakan platform investasi bernama AJAIB.
Ajaib adalah platform investasi yang dimiliki oleh PT Takjub Teknologi Indonesia dan PT Ajaib Sekuritas Asia. Di Ajaib ini kita bisa investasi di saham dan juga reksadana. Ajaib menurutku adalah Aplikasi Investasi yang ramah bagi pemula. Aku yang baru di dunia saham merasa sangat terbantu dengan aplikasi ini. Selain itu aku juga aktif mengikuti instagram Ajaib karena sering memberikan edukasi tentang investasi saham dan juga info terupdate seputar pasar modal.
Alasan Memakai Aplikasi Ajaib
Bukan tanpa alasan loh aku milih Ajaib. Ini beberapa alasan aku memilih aplikasi Ajaib:
-
Proses Mudah
Pembuatan akun di Ajaib gampang banget, paling butuh waktu 5 menitan aja sampai akun kita terbentuk. Tinggal menunggu proses verifikasi aja. Aplikasinya juga user friendly banget, ringan dan menu atau fiturnya mudah dimengerti.
-
Tak Butuh Modal Besar
Bagi kalian yang masih awam untuk investasi saham mungkin masih mengira bahwa investasi harus selalu menunggu punya modal jutaan dulu. Eitsss, kalian salah. Di Ajaib nggak ada minimal deposit, mulai Rp10.000 pun bisa. Seadanya kalian punya uang berapa yang mau dimasukan ke sana, bisa loh! tinggal kalian sesuaikan aja akan beli saham perusahaan apa, kalau kalian cek harga saham yang per 1 lot (100 lembar saham) nya di bawah Rp100.000 juga banyak.
-
Aman
Ini yang paling penting. Mau pakai platform apapun, keamanan itu yang utama. Ajaib udah terdaftar dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan BEI (Bursa Efek Indonesia).
Itu dia cara mengelola THR dengan bijak versiku. Tahun ini tentu THR bakal masuk ke beberapa saham perushaan yang udah aku incar.
Aku udah Investasi Saham di Ajaib, dan aku merasa happy bahkan ketagihan menyisihkan uang ke saham-saham perusahaan yang aku suka. Ternyata memulai investasi buatku cukup besar memberi efek positif. Selain uangku aman, asetku makin bertambah, aku juga jadi bisa mengontrol sifat konsumtif yang dulu aku punya.
Sekarang dibandingkan jajan atau belanja ke mall maupun marketplace, aku lebih suka menempatkan uangku di investasi saham dan reksadana. Saat dapat fee dari menulis blog aku juga pasti sisihkan ke investasi, nggak berasa, tabunganku di instrumen investasi makin bertambah dan makin bikin seneng liatnya.
Cobain deh tempatkan sebagian kecil uangmu untuk investasi di instrumen-instrumen aman seperti emas, reksadana atau saham. Aku yakin kalian juga akan merasa lebih senang dan akan terbiasa menyisihkan uang untuk masa depan kalian sendiri.
Nah buat kalian yang ingin investasi di Ajaib, buruan cobain! mumpung saat ini di Ajaib ada Program β#BerbagiKeAJAIBan di bulan Ramadanβ, asik banget loh Ajaib bagi-bagi THR saham dengan cara berbagi kode Ajaib dengan teman mulai tanggal 11 April sampai 13 Mei 2022.
Dapatkan saldo Buying Power Rp150.000 untuk setiap 3 teman yang melakukan top up pertama kali (tanpa minimum deposit), berlaku kelipatan. Selain hadiah Buying Power Rp150.000, ada juga 3 lot saham yang akan didapatkan apabila 3 teman tersebut berhasil untuk melakukan transaksi sahamΒ (tidak ada minimum nominal transaksi saham). Kamu juga berkesempatan untuk mendapatkan hadiah utama Honda Brio. WAW Masyaalloh banget!!
Yuk Berburu Promo Ramadan Ajaib dan bangun semangat berinvestasi demi masa depan!!
Buat kamu yang pengen menyisihkan uang THR untuk hal yang lebih bermanfaat seperti investasi, yuk bikin akun di Ajaib dan mulai investasi dari berapapun nominal yang kamu bisa, kalian bisa pakai kode Ajaibku ya: rini323
Kalau mau tanya-tanya bisa kirim WA, Dm atau komen di postingan ini juga ya, insyalloh aku jawab sesuai pengalamanku. :))
Semoga cara mengelola THR dengan bijak di atas bisa kasih sedikit pencerahan ya teman-teman, :))