Bayi Kuning Saat Baru Lahir, Berbahaya atau Normal? – Menanti kelahiran buah hati pasti menjadi saat-saat yang paling mendebarkan bagi para calon orang tua. Tentunya para orang tua berharap anak mereka lahir dalam kondisi selamat, sehat, dan tanpa kekurangan sedikit pun. Akan tetapi segala kemungkinan bisa terjadi setelah si bayi lahir. Misalnya saja bayi lahir dengan kondisi kuning.
Kondisi ini biasanya bisa membuat orangtua panik karena si kecil terlihat tidak seperti bayi pada umumnya yang biasanya memiliki kulit kemerahan. Tapi apakah kamu perlu panik jika si kecil mengalami kondisi ini?
Bayi Kuning Tidak Berbahaya Kok!
Bayi yang terlahir kuning sebenarnya sesuatu yang normal dan cukup sering terjadi. Hal tersebut bisa dilihat dari bayangan berwarna kuning yang tampak pada kulit dan mata sang bayi.
Menurut dokter spesialis anak, dr. Martina Siboe, SpA seperti dikutip dari Makuku Indonesia, sebanyak 60% bayi akan mengalami kondisi kuning saat baru lahir. Akan tetapi hanya 10% di antaranya yang memerlukan tindakan lanjutan, seperti terapi sinar. Selebihnya bisa diatasi dengan pemberian ASI serta rutin dijemur di sinar matahari pagi.
Masih dari situs Makuku Indonesia, dalam kebanyakan kasus bayi yang terlahir kuning, kondisi bayi bisa kembali normal dalam waktu kurang lebih 14 hari dengan rutin melakukan dua hal di atas.
Tapi jika kondisi si kecil tidak membaik setelah dua minggu, terlihat semakin dan disertai gejala lain seperti tidak mau nyusu, rewel, sesak napas, demam tinggi dan kejang, kamu harus sesegera mungkin membawanya ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
Lalu Apa Saja yang Bisa Menyebabkan Bayi Kuning Saat Lahir?
Dikutip dari Makuku Indonesia, berikut ini beberapa penyebab bayi bisa terlahir kuning yang perlu kamu ketahui
1. Bilirubin yang Tinggi
Bilirubin adalah zat yang terbentuk secara normal dari proses penguraian sel darah merah di dalam tubuh. Untuk bayi yang baru lahir, kadar bilirubinnya bisa berada di atas batas normal pada minggu pertama. Itu sebabnya ada kemungkinan bayi yang baru lahir kondisinya menjadi kuning.
Selain itu kadar bilirubin yang tinggi juga bisa terjadi karena kurangnya zat pengangkut seperti protein. Bayi yang kekurangan cairan juga berpotensi mengalami kondisi kuning. Maka dari itu, bayi memerlukan asupan cairan yang cukup agar bilirubin tersebut bisa terbuang secara sempurna melalui urin.
2. Breastfeeding Jaundice
Seperti yang sudah dikatakan di poin sebelumnya, bayi yang kekurangan cairan berpotensi mengalami kondisi kuning. Kurangnya cairan yang diterima bayi bisa disebabkan breastfeeding jaundice atau kondisi di mana sang ibu saat memberikan ASI kepada anaknya dengan cara yang salah. Sehingga sang bayi kurang mendapat asupan susu yang mencukupi.
Sebaliknya, jika asupan ASI yang diterima oleh sang bayi mencukupi, maka ketika BAB bayi akan mengeluarkan bilirubin. Semakin banyak asupan ASI yang diterima bayi, akan semakin lancar pula BAB sang bayi, maka kondisi kuning bayi akan lebih cepat teratasi
3. Perbedaan Golongan Darah Ibu dan Bayi
Golongan darah ternyata bisa menjadi faktor bayi terlahir kuning. Jika golongan darah sang ibu berbeda dengan bayinya, tubuh ibu tersebut akan menghasilkan antibodi yang dapat memecah sel darah merah bayi. Akibatnya kadar bilirium yang ada pada tubuh bayi menjadi tinggi. Meskipun, faktor perbedaan golongan darah ini hanya terjadi pada golongan darah dan rhesus tertentu.
Tapi kamu tidak perlu khawatir, karena pembentukan antibodi ini bukanlah satu hal yang berbahaya. Seperti dikutip dari Makuku Indonesia, hal tersebut akan hilang dengan sendirinya dalam waktu satu hingga dua minggu.
Bagi ibu yang mengetahui kondisi sang bayi berpotensi kuning, sebaiknya mengantisipasi dengan memberikan ASI dan asupan nutrisi yang cukup. Karena meskipun terjadi banyak pemecahan sel darah merah, hal itu akan terbuang jika memiliki cairan dan protein yang banyak.
Nah, setelah mengetahui penyebab dari bayi yang terlahir kuning dan cara alami mengatasinya, tentu hal ini bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan bukan?
Perlukah Bayi Kuning Dibawa ke Dokter?
Saat proses persalinan selesai, dokter biasanya akan memeriksa kondisi si bayi dengan teliti dan bisa akan ketahuan jika bayi terlihat kuning atau normal. Dokter pasti akan memberikan info lengkap dan valid bagaimana hal tersebut bisa terjadi dan cara mengatasinya di rumah saat kamu sudah pulang dari rumah sakit. Jadi kamu hanya perlu fokus pada kondisi si kecil dan juga diri sendiri maupun pasangan.
Sebelum memutuskan untuk memeriksa kondisi bayi yang kuning ke dokter, kamu bisa memantaunya terlebih dahulu. Salah satu caranya adalah dengan membandingkan berat badan bayi saat baru lahir dengan saat kondisi bayi kuning.
Jika berat badan bayi mengalami penurunan, ada baiknya kamu segera bawa si kecil ke dokter. Hal ini karena menurunnya berat badan bisa menjadi salah satu tanda kuning pada bayi.
“Cadangan makanan bayi memang bisa bertahan satu hingga dua hari. Akan tetapi jika bayi kehilangan berat badan yang cukup drastis, misalnya lebih dari 10 persen dari berat badan ketika lahir, itu bisa jadi tanda bayi kuning,” kata dr. Martina seperti dikutip dari Makuku Indonesia.
Selain berat badan, kamu juga bisa memeriksa kondisi bayi dengan mengacu pada skor kramer, yaitu sebuah metode untuk menentukan kadar bilirubin yang ada pada bayi.
- Skor 1 jika kuning pada bayi hanya tampak di bagian muka dan leher.
- Skor 2, bagian kuning meluas hingga dada dan perut.
- Skor 3 terjadi jika bagian kuning semakin meluas hingga paha.
- Skor 4 sampai pergelangan kaki, dan
- Skor 5 jika bagian kuning pada bayi meluas hingga telapak kaki dan tangan.
Kamu juga diimbau untuk segera memeriksa kondisi sang bayi jika kondisinya tampak semakin menguning.
Nah, jadi kamu tidak perlu terlalu panik jika si kecil terlihat kuning saat baru lahir ya. Kamu bisa rutin menjemur si kecil dan memberinya ASI dengan cukup. Menjadi orangtua memang sebuah dunia baru yang perlu banyak asupan ilmu dari sana sini. Jadi jangan ragu mencari info mengenai kesehatan anak dan juga parenting dari sumber online yang terpercaya ya.
Kamu bisa nih mengandalkan informasi dari situs Makuku Indonesia jika mencari info soal kehamilan, persalinan dan tumbuh kembang bayi. Tak hanya itu, di Makuku Indonesia kamu juga bisa mendapatkan berbagai produk-produk berkualitas untuk ibu hamil, bayi, dan anak-anak lho!