Udah pernah denger kalau kita punya sertifikat brevet pajak maka jalan kita buat cari pekerjaan bisa lebih mulus? Atau malah bisa dapat gaji yang lebih tinggi dari seharusnya? Bener nggak ya?
Tak bisa dipungkiri mendapatkan gaji atau salary yang besar merupakan harapan semua orang atau pekerja atau karyawan. Namun keinginan memperoleh gaji yang sepadan bahkan besar ini tentu harus dibarengi dengan skill dan kemampuan kerja yang baik.
Jangan sampai berharap gaji yang besar saat pengalaman atau skill masih begitu-begitu saja. Tentu perusahaan mempunyai kriteria-kriteria sendiri untuk atau menerapkan gaji bagi setiap calon karyawannya perusahaan juga pasti berpikir balik dari calon karyawannya yang bisa diambil manfaat untuk kemudian diberikan salary yang setimpal.
Sudah tahu kan kalau kita memiliki sertifikat-sertifikat tertentu akan menimbulkan nilai plus di mata para direksi perusahaan. Tentu hal ini sangat diinginkan oleh para job seeker. Kalau kata saya beberapa sertifikat akan menaikkan harga kita di mata perusahaan tempat kita interview.
Namun perlu diketahui bahwa tidak semua sertifikat menimbulkan efek yang baik di mata perusahaan. Kali ini saya akan membahas salah satu sertifikat yang sudah banyak diketahui memang menjadi nilai plus bagi pemiliknya serta banyak dicari oleh perusahaan perusahaan. Sertifikat ini adalah sertifikat brevet pajak (a dan b)
Baca juga : Bingung Nyari Tempat Kursus Brevet Pajak? di IAI aja!!
Sebenarnya ada beberapa hal yang bisa menaikkan standar gaji kita di mata perusahaan, misalnya:
- Pengalaman kerja bank job job desk yang jelas
- Sertifikat
- Skill bahasa
Pajak adalah salah satu sumber pendapatan negara. Ada banyak macam pajak yang ditarik oleh pemerintah kepada wajib pajak entah itu wajib pajak orang pribadi maupun wajib pajak badan.
Begitu luas pembahasan tentang pajak dan hampir seluruh aktivitas perekonomian dan hal-hal yang berbau perdagangan ataupun penghasilan pasti ada kaitanya dengan pajak. Karena itu ilmunya pun tak ada habisnya. Update ilmunya tak pernah berhenti hampir selalu ada yang baru pada setiap tahunnya. Job yang berhubungan dengan pajak pun selalu terbuka dan sangat banyak jumlahnya kan orang yang menguasai pajak karena pajak memang membutuhkan pemahaman yang khusus. Untuk itu sebenarnya peluang untuk bekerja di bidang perpajakan sangatlah bagus dan menjanjikan.
Tersebut di atas menjadi salah satu alasan saya kenapa akhirnya memutuskan mengikuti kursus atau les brevet pajak pada akhir tahun 2016 sampai pertengahan tahun 2017 kurang lebih kurang 6 bulan. Saya sadar bahwa pajak mempunyai posisi yang lumayan vital di perusahaan karena berhubungan dengan pelaporan wajib yang harus dilaporkan kepada negara pada tanggal tanggal tertentu yang telah ditentukan.
Meski saya bukan berasal dari jurusan pajak saat kuliah, namun belajar dan mendapatkan sertifikat brevet pajak saya yakini sebagai investasi dan tabungan untuk bekal jika ingin pindah dan cari pekerjaan lain. Apalagi pekerjaan saya yang selama kurang lebih 6 tahun ini berkecimpung di dunia accounting sebagai staff yang erat sekali kaitanya dengan perpajakan. Saya rasa akan menjadi nilai plus sendiri bagi saya apabila saya menguasai akuntansi namun saya juga mengerti tentang pajak. Ada yang sepaham?
Apa itu Brevet Pajak?
Kebanyakan orang mungkin hanya mengetahui pajak seputar PPn dan PPh atau mungkin pajak restoran saja. Intinya tak semua orang tahu bahwa pajak atau iuran wajib yang ditarik pemerintah kepada warganya terdiri dari bermacam-macam jenis pajak.
Dalam mengikuti les brevet pajak kita akan mempelajari segala macam jenis pajak dan mengaplikasikan. meskipun saya merasa waktu sekitar 5-6 bulan tidak benar-benar cukup untuk mempelajari semua jenis pajak tersebut. Akan tetapi lumayan lah ilmu yang bisa kita ambil dari les brevet ini.
Apa yang Dipelajari Selama Mengikuti Les Brevet Pajak?
Berdasarkan pengalaman mengikuti Les Brevet pajak di IAI jatim, berikut adalah materi yang saya dapatkan:
BREVET A:
- KUP atau Ketentuan Umum Perpajakan
- PPN dan PPnBM
- PBB, Bea Materai, dan BPHTB
- PPh Orang Pribadi ( PPh OP)
- Akuntansi Perpajakan
BREVET B
- KUP atau Ketentuan Umum Perpajakan
- PPN dan PPnBM
- PPh Badan
- PPh Pemotongan dan Pemungutan.
tambahan: E-SPT
note: didalam PPh, macemnya banyaaakkkk kaliiiiiiiiii LOL.
Manfaat Sertifikat Brevet Pajak dan Siapa yang Bisa Memanfaatkannya?
Ada beberapa hal yang saya amati dan cari tahu dari banyak sumber secara langsung dan tidak langsung, seperti manfaat yang didapat setelah mengikuti Brevet Pajak (sesuai kepentingan masing-masing). Jadi siapa dan apa manfaat sertifikat brevet pajak. berikut saya rangkum beberapa diantaranya:
1. Untuk fresh graduate
Manfaat sertifikat brevet pajak yang pertama adalah untuk para fresh graduate yang mau menyebar CV kemana-mana dan ingin dapat kerjaan yang baik. Beberapa teman les saya adalah kebanyakan dari fresh graduate atau yang sedang menjalani perkuliahan di semester-semester akhir. Fresh graduate ini biasanya mengambil kelas les brevet pajak untuk mendapatkan tambahan ilmu dari apa yang sudah ia pelajari di kampus. Kebanyakan dari jurusan akuntansi dan perpajakan bahkan manajemen yang mengiuti brevet pajak ini.
Tujuan utama nya biasanya sebagai bekal nantinya saat akan mencari dan mendaftar pekerjaan di perusahaan-perusahaan tertentu. Untuk dijadikan nilai plus sekaligus kemungkinan mendapat gaji lebih dari orang yang tidak mempunyai sertifikat brevet pajak.
2. Untuk para karyawan
Manfaat sertifikat brevet pajak yang selanjutnya udah pasti buat para pekerja atau karyawan yang setiap bulannya dikenakan pajak. Untuk para karyawan biasanya alasan mengikuti brevet pajak adalah untuk kebutuhan perusahaan atau agar sesuai dan lebih paham perpajakan guna menunjang kinerja mereka di perusahaan.
Fyi, saya juga seorang karyawan dan alasan saya mengikuti les brevet pajak adalah karena saya sadar bahwa kepentingan dan ilmu perpajakan dapat dipakai dan digunakan dimana saja. Mungkin nanti saya ingin pindah tempat kerja, saya rasa bekal pengetahuan pajak ini akan berguna di masa depan nanti. Hehe dan juga tentu saya berharap mendapat gaji di bagian staff accounting yang sesuai pula karena saya mempunyai bekal lebih.
Fyi lagi, saat saya masuk ke perusahaan sekarang saya bekerja pun saya merasa betruntung diterima karena saat saya diinterview dan ditanya apa punya sertifikat brevet pajak saya menjawab “saya sedang mengikuti les brevet pajak A dan B di IAI”. Meskipun waktu itu sertifikat brevet pajak saya belum keluar, tapi saya rasa hal tersebut juga dijadikan pertimbangan sehingga akhirnya saya diterima. Alhamdulilah.
3. Untuk Top Management
Manfaat sertifikat brevet pajak yang lain untuk para bos-bos atau atasan (top management). Untuk karyawan level manager atau supervisor atau top managemen biasanya mengikuti les brevet ini untuk lebih memahami sistem perpajakan yang harus diikuti oleh perusahaan mereka. Hal ini dilakukan agar bisa mengendalikan sistem perpajakan yang akan dilakukan perusahaan tersebut.
4. To be a Tax Consultant
Tentu manfaat sertifikat brevet pajak sangat terasa buat mereka yang ingin jadi konsultan pajak. Menjadi konsultan pajak memang pekerjaan yang sangat keren sekali ( minimal menurut saya. Hehe). Namun untuk bisa menjadi seorang konsultan pun tak mudah. Akan ada serangkaian tes atau ujian seperti USKP untuk akhirnya layak disebut sebagai konsultan atau bisa bekerja di kantor konsultan.
Nah, les brevet pajak ini akan membekali kalian dengan paket ilmu perpajakan yang tentunya akan bermanfaat untuk nantinya bekerja dikantor konsultan pajak atau sebagai konsultan pribadi. Kursus brevet pajak juga melatih agar kita siap dalam menghadapi USKP.
5. Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi
Manfaat sertifikat brevet pajak juga bisa dirasakan oleh orang biasa / wajib pajak orang proibadi. Untuk orang biasa yang termasuk dalam wajib pajak orang pribadi tentu juga harus tau tentang pajak dan bagaimana pelaporan serata perhitungan pajak itu sendiri. So, brevet pajak akan memberi tahu wajib pajak tersebut banyak hal bahkan lebih dari kebutuhan mereka.
Lembaga Penyelenggara Les Brevet Pajak?
Sebenarnya ada banyak lembaga yang menyelenggarakan les brevet pajak. Namun saran saya pilihlah satu yang cukup mempunyai nama dan kredibel dalam bidangnya. Agar menjamin bahwa sertifikat brevet pajak yang kalian dapatkan nantinya bisa benar-benar mengangkat dan juga bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Karena akan sangat mubazir sekali apabila sudah membayar mahal mahal namun sertifikat yang kalian dapatkan tidak begitu diakui di dunia luar.
IAI atau ikatan akuntan indonesia merupakan salah satu lembaga yang mempunyai kredibilitas yang baik dalam menyelenggarakan les brevet pajak ini.
Baca juga : Rekomendasi Tempat Les atau Kursus Brevet Pajak
Biaya Kursus atau Les Brevet Pajak?
Biaya untuk mengikuti brevet pajak ini memang terbilang mahal, apalagi jika les diambil di lembaga yang kredibel seperti IAI. Pengalaman saya mengikuti brevet di IAI, biaya yang dikeluarkan sekitar Rp3.200.000.
Pembayaran bisa dicicil 3x dan harus lunas sebelum masa pendidikan di mulai. Kemudian kita juga dapat banyak fasilitas seperti print out makalah dan buku 2 buku paket super gede dan tebal.
Informasi lebih lengkap tentang brevet pajak di IAI atau Ikatan Akuntan Indonesia bisa dilihat disini. BREVET PAJAK IAI JATIM
Kenapa Mempunyai Sertifikat Brevet Pajak Bisa Lebih Mudah Diterima Kerja dan Bisa Menaikkan Gaji Kita?
Fakta di lapangan memang terbukti jika banyak managemen atau perusahaan yang menganggap bahwa memiliki sertifikat brevet pajak merupakan suatu kelebihan dan nilai plus bagi para calon pekerja. Tak percaya? Lihat saja lowongan-lowongan di media-media penyedia lapangan kerja seperti jobstreet, karir.com dan sebagainya.
Untuk accounting, apalagi bagian pajak misalnya, kebanyakan mencantumkan kepemilikan sertifikat brevet pajak akan menjadi nilai plus. Atau bahkan langsung mensyaratkan harus mempunyai sertifikat brevet pajak tersebut. Kalau tidak mencantumkan pun, saat interview bisa jadi kalian diberi pertanyaan apakah mempunyai sertifikat tersebut, kemudian ditanyakan dari embaga mana dan bla bla bla lainnya. Pertanyaan pertanyaan tersebut bukan tanpa alasan kok.
Karena memang saat memiliki sertifikat brevet pajaknya, maka kalian akan berada satu tingkat diatas teman kalian atau lawan kalian saat melamar pekerjaan. Belum lagi jika sertifikat brevet pajak ini kalian sertai dengan pengalaman yang bisa dibilang cukup. Insyaalloh jalan akan terbuka lebar.
Jadi, itu aja yang bisa saya sharing tentang brevet pajak. Saya juga masih terus berjuang buat lebih baik nantinya. Tetep semangat yaa, yakini usaha tak akan menghianati hasil 🙂
BACA JUGA: Jurnal Akuntansi : Pengaruh Faktor Fundamental Mikro dan Makro Terhadap Nilai Perusahaan
Terimakasih
RINI NOVITA SARI
wah wah, saya aja ga tau nih yang begini, hahaa, meskipun teman-teman sebelah (sewaktu kuliah di stan) mereka ambil jurusan pajak.
eh, btw saya skrng kuliah d3 perpajakan di UT, kementerian mewajibkan pgawainya untuk sekolah lagi biar grade dan golongannya ga mentok, yahh kalau mentok artinya gaji juga mentok, ahhaha
ngomongin soal pajak, memang luas sekali, ini saja masih awal2 kuliah seester 1 belum ketemu sama pajak, tapi udah pusing duluan. sebenarnya karena udah kelamaan kerja, jadi kuliah malas
berarti udah dapat sertifikat dong sekarang? apply ke pekerjaan lain aja
Mentor ku di IAI itu kebanyakan lulusan dari sekolahmu kok mas. Yg ciamik ciamik itu. Hahaha.
Semangat mas buat study lanjuatnnya. Iya emang harus berlanjut biar fag stuck gajinya .hehe
Aku belum ni mas bru tertolong buat masuk ke kantor baru ini. Luamayan lah. Berkat sertifikat tapi ga ditempatkan di pajak nya juga. Hehe
Moga tahun depan bisa lompat ke yg lain lagi. Yg lebih baik. Aminnn.
Kalau nilainya ada yang c berpengaruh ga kalau mau cari kerja?
Saya juga ada nilai c satu hhe . Untungnya saya udah kerja . Tapi tergantung c nya di bab apa mungkin ya. Berhubungan sama temat kerja yg mau dilamar enggak .
Saran saya klo ada C di remidi aja. Soalnya soal remidi lebih gampang dri soal ujiannya . Saya aja nyesel ga ijut remidi. Hihu.
Bang, saya lulusan smk, bukan mahasiswa. Kalu saya lgsung ikut brevet pajak, tanpa ada title mahasiswa, belum ada pekerjaan. Recomended nggk yaa kalau ikut brevet, buat nunjang cari pekerjaan??
kalau menurutku tetep bisa kak, coba tanya lgsg ke tempat2 kursus yang kaka pengen, soalmya klo punya sertifikat emang bisa nunjang kerjaan kak