Persyaratan Daftar Merek Dagang di DJKI – Bagi kamu pelaku bisnis, tentunya memiliki nama merek yang menempel di barang atau jasa yang kamu perdagangkan. Agar brand tersebut bisa paten, kamu harus daftar merek dagang di DJKI atau Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM untuk keberlangsungan usaha kamu. Hal tersebut dilakukan agar merek dagang atau bisnis bisa dimiliki secara eksklusif dan dilarang untuk dipakai pihak lain tanpa seizin pemilik merek. Simak persyaratan pendaftaran merek dagang di DJKI berikut ini.
Cara Daftar Merek Dagang di DJKI
Berikut cara perdaftaran merek dagang di DJKI yang perlu kalian tahu:
1. Pendaftar Perorangan
Persyaratan untuk mendaftarkan merek dagang yang pertama ini untuk perorangan, yaitu siapkan kartu identitas diri pemohon seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau paspor. Kemudian berikan contoh dari merek dagang yang diajukan sebanyak 3 lembar, ukurannya minimal 2×2 cm dan maksimal 9×9 cm. Jika kamu menyewa seorang kuasa HKI, maka lampirkan juga surat kuasa.
Syarat daftar merek dagang perorangan selanjutnya siapkan surat pernyataan hak kepemilikan, yang didalamnya menjelaskan bahwa kamu memang mempunyai hak untuk dapat mengajukan permohonan pendaftaran atas merek dagang tersebut untuk digunakan dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis mu. Terakhir adalah berilah daftar produk atau jasa yang akan diberi merek.
Persyaratan ini bisa diajukan oleh lebih dari satu pemohon yang secara bersama-sama berhak atas merek tersebut. Maka seluruh nama pemohon dicantumkan dengan memilih salah satu alamat sebagai alamat dari pemohon.
Permohonan tersebut akan ditandatangani dari salah satu pemohon yang berhak atas merek tersebut dengan melampirkan persetujuan tertulis dari para pemohon yang mewakilkan.
Terdapat beberapa permohonan yang wajib diajukan oleh kuasa sebagai perwakilan pemohon perorangan, yaitu permohonan yang salah seorang atau lebih dari pemohonnya yang merupakan Warga Negara Asing (WNA) dan persyaratan daftar merek dagang lainnya berupa permohonan yang berkaitan dengan administrasi merek yang diajukan oleh pemohon yang bertempat tinggal atau berkedudukan tetap di luar wilayah negara Indonesia.
2. Pendaftar Perusahaan
Pemohon dari perusahaan mengisi biodata seperti nama, alamat, dan kewarganegaraan. Kemudian menyiapkan 30 contoh merek berukuran maks. 9×9 cm dan min. 2×2 cm. Siapkan juga daftar barang atau jasa yang akan diberi merek dan surat pernyataan kepemilikan dari perusahaan.
Jika ada kuasa maka, berikan surat kuasa. Ditambah akta notaris pendirian badan usaha, NPWP perusahaan, dan surat keterangan domisili perusahaan.
Dalam perusahaan atau suatu badan hukum yang meminta bantuan kuasa, ada beberapa hal yang wajib diajukan oleh kuasanya. Yaitu permohonan daftar merek dagang jika badan hukumnya asing yang berdomisili di luar negeri dan permohonan dari hal yang berkaitan dengan administrasi merek yang diajukan oleh badan hukum selaku pemohon yang bertempat tinggal atau berkedudukan tetap di luar wilayah NKRI.
Label merek yang didaftarkan adalah label yang benar menurut Undang-Undang Merek. Brand tersebut harus merepresentasikan atau mewakili merek sesuai yang dilekatkan pada barang atau jasa yang diproduksi dan diperdagangkan.
Apabila merek berbentuk tiga dimensi, maka harus dilampirkan dalam bentuk karakteristik merek tersebut. Sedangkan apabila merek tersebut berbentuk suara, maka label merek dilampirkan dalam bentuk notasi dan rekaman suara.
Itulah beberapa persyaratan yang harus dipenuhi jika ingin mendaftarkan merek secara perorangan atau perusahaan. Persyaratan tersebut bisa kamu setorkan ketika sedang melakukan pendaftaran secara manual (offline) atau online.
Dengan terdaftarnya brand dari usaha kamu, maka kamu bisa memilikinya secara legal dan tidak ada satu orang pun yang bisa menirunya karena akan dikenakan hukuman sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.
