Merencanakan Investasi Masa Depan β Menyisihkan sebagian penghasilan untuk keperluan yang akan datang semestinya dilakukan oleh setiap keluarga. Di saat anak masih belum sekolah, biaya untuk membesarkan anak tidak begitu besar. Lain halnya ketika anak bersekolah, semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin besar biaya yang dikeluarkan.
Selain untuk keperluan pendidikan anak, investasi masa depan juga dibutuhkan untuk ibadah yang memerlukan biaya besar dan persiapan hari tua ketika sudah tidak lagi bisa bekerja seperti di saat masih muda.
Menabung saja tidak cukup, karena tingkat inflasi tidak sebanding dengan bunga simpanan tabungan dalam bank. Apalagi bila dibandingkan dengan inflasi biaya pendidikan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi rata-rata negara. Inflasi biaya pendidikan tinggi bisa mencapai 15% β 20%.
Berinvestasi sebaiknya ada target dari penghasilan tiap bulannya. Menurut banyak saran dari financial planner, investasi sebaiknya sekitar 10% β 15% dari penghasilan setiap bulannya. Tetapi hal itu juga tergantung dengan pengeluaran rutin yang harus dibayar, misalnya cicilan KPR, biaya hidup saat ini. Karena setiap keluarga mempunyai pengeluaran berbeda, pada akhirnya bisa saja persentase investasi menjadi kecil.
Tips Merencanakan Investasi Masa Depan
Investasi masa depan apa yang bisa dilakukan ? Berikut ini investasi-investasi yang bisa dilakukan untuk persiapan finansial masa depan :
Reksadana
Reksadana adalah tempat menghimpun dana masyarakat untuk diinvestasikan ke portofolio efek tertentu. Yang mengelola dana dari masyarakat ini adalah manajer investasi.
Portofolio efek adalah instrumen-instrumen keuangan, seperti saham, obligasi, surat berharga, pasar keuangan dan lainnya. Manajer investasi akan menginvestasikan dana ke instrumen-instrumen tersebut.
Masyarakat sendiri diberi pilihan untuk bisa berinvestasi di instrumen mana. Setiap pengelola reksadana, mengeluarkan pilihan seperti reksadana saham, reksadana campuran, reksadana pasar keuangan dan sebagainya.
Manajer investasi yang mengelola, saham mana yang dibuat investasi, surat berharga mana yang dibeli manajer investasinya. Jadi setiap reksadana mempunyai nilai NAB yang berbeda meskipun dikelola manajer investasi yang sama.
Apa itu NAB ?
NAB adalah singkatan Nilai Aktiva Bersih yang merupakan unit dari reksadana. Setiap dana yang disetorkan oleh masyarakat akan dikonversikan menjadi NAB. Nilai NAB ini yang naik turun sesuai dengan hasil investasi. Karena dana yang disetor masyarakat dikonversikan ke NAB, jadi masyarakat bisa menyetorkan atau menabung berapa saja ke reksadana.
Bagaimana dengan resiko investasi reksadana ?
Tingkat resiko investasi reksadana bermacam-macam, tergantung jenis reksadananya. Reksadana pasar uang memiliki resiko rendah, tetapi juga hasil investasi yang paling rendah dibandingkan lainnya. Reksadana campuran mempunyai resiko sedang. Sedangkan reksadana dengan resiko tertinggi dan hasil investasi tertinggi adalah reksadana saham.
Logam Mulia
Investasi emas atau logam mulia bukan berarti membeli dan mengumpulkan perhiasan emas. Selama ini banyak salah kaprah dalam masyarakat yang menganggap perhiasan emas adalah instrumen investasi.
Perhiasan emas bukan logam mulia 100%, akan tetapi ada campuran logam lain dalam proses membuat perhiasannya. Selain itu ada ongkos jasa proses membuat perhiasan emas. Pada akhirnya harga jual kembali emas menjadi turun karena kedua hal tersebut.
Lain halnya dengan logam mulia atau emas 100% yang biasanya berupa lempengan. Harga beli dan jual logam mulia mengikuti harga indeks emas di dunia. Logam mulia ini dapat dibeli melalui perusahaan ANTAM atau Pegadaian. Biasanya di saat membeli logam mulia, disertakan juga sertifikatnya.
Logam mulia adalah instrumen investasi masa depan yang aman. Dalam keadaan ekonomi dunia normal, dalam arti tidak ada krisis, harga logam mulia cenderung stabil. Tetapi apabila ada gejolak ekonomi, harga logam mulia bisa melonjak drastis. Seperti keadaan saat ini, terjadi lonjakan terhadap harga logam mulia.
Saham
Apabila reksadana saham adalah dana masyarakat yang disetorkan ke manajer investasi untuk di kelola di pasar saham, maka investasi saham adalah masyarakat sendiri yang membeli dan menjual saham langsung di pasar saham.
Investasi saham termasuk investasi masa depan yang beresiko tinggi, tetapi juga menghasilkan investasi yang tinggi. Hanya saja banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum terjun jual beli di pasar saham langsung.
Pasar saham adalah pasar keuangan yang sangat volatil, artinya bisa berubah dengan sangat cepat. Berinvestasi di pasar saham tidak boleh dengan ilmu ikut-ikutan membeli saham tertentu, karena bisa saja terseret arus permainan pemilik modal besar. Berinvestasi di pasar saham, harus belajar teknikal dan fundamental saham, sebelum menentukan membeli saham.
Selain itu, kondisi ekonomi negara, regional dan global ikut menentukan naik turunnya harga saham. Bahkan sebuah isu politik bisa menggoyang indeks harga saham gabungan.
Melihat pergerakan saham yang sangat volatil, investasi saham tidak boleh menggunakan dana investasi utama. Sebaiknya dana yang dipergunakan untuk jual beli saham, adalah dana yang benar-benar bukan dana kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan emergency.