Pada waktu tertentu, perusahaan pasti membutuhkan pekerja baru untuk mengisi jabatan atau posisi yang kosong. Meskipun banyak orang yang melamar pekerjaan di perusahaan, tapi tidak mudah untuk menemukan kandidat pekerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan.Β
Tugas bagian recruitment tidaklah mudah karena ada banyak hal yang harus dipersiapkan untuk mendapatkan kandidat pekerja terbaik. Itulah mengapa dalam setiap proses rekruitmen pasti ada saja kendala yang dialami oleh recruiter seperti yang akan kita ulas berikut ini.
Masalah yang Sering Dialami Recruiter saat Mencari Kandidat
1. Proses Rekrutmen Terlalu Rumit
Untuk mendapatkan kandidat pekerja terbaik, perusahaan biasanya akan memberlakukan beberapa tahapan dengan tujuan yang berbeda-beda. Mulai dari administrasi, tes kepribadian, tes psikologi, tes kecerdasan, hingga wawancara, baik secara terbuka maupun tertutup.
Proses rekrutmen seperti ini pasti cukup menyusahkan para recruiter karena harus menguasai setiap metode atau tahapan tes agar proses berjalan dengan lancar. Kendala ini biasanya dialami oleh recruiter di perusahaan besar yang membutuhkan banyak proses seleksi.
2. Kandidat Terlalu Banyak
Perusahaan dengan citra dan kredibilitas yang baik tentu menjadi incaran bagi banyak orang. Tidak heran jika perusahaan tersebut membuka lowongan pekerjaan, maka akan ada banyak kandidat pekerja yang memasukkan lamaran kerja ke perusahaan tersebut.Β
Makin banyak kandidat yang melamar posisi tersebut, maka makin banyak pula tugas recruiter karena harus mengecek satu per satu lamaran yang masuk. Jadi, bisa dibayangkan sendiri bagaimana lamanya proses rekrutmen perusahaan yang menjadi incaran banyak orang.
3. Pendataan Kandidat Cukup Sulit
Perusahaan pasti sudah menentukan kualifikasi tertentu untuk posisi dan jabatan yang ditawarkan. Bukan hanya dari satu aspek, melainkan ada banyak aspek yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam memilih kandidat pekerja yang tepat.Β
Misalnya saja, pendidikan terakhir S1 Sastra Inggris, berusia maksimal 30 tahun, berdomisili Bandung, dan lain sebagainya. Makin banyak kualifikasi yang ditentukan maka makin banyak tugas recruiter dalam memilah data kandidat yang sesuai dengan ketentuan.
4. Kandidat Mundur Akibat Follow Up yang Lama
Banyaknya pekerjaan recruiter terkadang membuatnya terlalu lama membalas atau melakukan follow-up pada kandidat pekerja. Hal ini membuat banyak kandidat berpotensi akhirnya mundur atau sudah mendapatkan posisi di perusahaan lainnya.Β
Oleh karena itu, bagian recruiter dituntut untuk bisa melakukan tugasnya dengan cepat agar bisa segera menghubungi kandidat berpotensi sehingga perusahaan tidak kehilangan kandidat pekerja yang sesuai dengan kebutuhan dan kualifikasi yang ditentukan.
5. Sulit Mendapatkan Kandidat yang Pas
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa tidak mudah bagi perusahaan untuk mendapatkan kandidat yang pas sesuai dengan kebutuhan. Banyaknya kandidat yang mendaftar tidak menjadi jaminan bagi perusahaan untuk mendapatkan pekerja terbaik.Β
Terkadang, sudah banyak kandidat pekerja yang diseleksi dan akhirnya perusahaan tidak juga mendapatkan yang dibutuhkannya. Dengan begitu, bagian recruiter akan melakukan proses rekrutmen kembali sehingga makin banyak waktu dan tenaga yang terbuang.Β
Software Hiring Terbaik
Banyaknya tugas yang harus dilakukan bagian recruiter saat proses rekrutmen dan seleksi ini membuat kinerjanya terkadang kurang maksimal. Bahkan, banyak kesalahan yang mungkin dilakukan karena bagian recruiter yang mengalami kelelahan.Β
Untuk mengantisipasi hal tersebut, kamu bisa memanfaatkan teknologi terbaru yang memudahkan proses rekrutmen dan seleksi sehingga lebih cepat dan praktis. Hiring software terbaik yang bisa dijadikan pilihan adalah Shortlyst.
Bagi kamu yang ingin melakukan proses rekrutmen dengan mudah dan cepat, tidak ada salahnya memanfaatkan USP Shortlyst. Kamu bisa mendapatkan fitur-fitur canggih untuk menunjang proses rekrutmen dan mendapatkan kandidat pekerja terbaik.Β