βMba Ir, gimana jualan coklatnya lebaran kemarin? Habis stoknya? Masih butuh coklat ini mbak?
Sambil ku menyebut menyebut produk coklat yang biasanya selalu jadi best seller saat Ramadhan sampai lebaran)β
Belum sempat mbak Ir membalas whatsapp ku, kembali aku timpa dengan chat lanjutan.
Β βMbak, masih butuh coklat roundies nggak? Aku jual sisa stok ku nih murah 350k aja sekartonβ
Waktu itu aku masih ada sisa stok barang tak terjual sekitar 20 karton atau kalau dirupiahkan sekitar 3 jutaan lebih.
Dan mbak Irna pun membalas
βMaaf mbak, saya juga belum abis stok saya masih ada 50 dos (karton) malahβ
Waduh pandemi ini bener-bener ngefek ke penjualan kita para pedagang iniΒ (batinku bergumam sendiri)Β *tepok jidat, ngelus dada, istighfar*
Nggak dipungkiri, corona atau pandemi covid-19 ini emang mengubah dan mengganggu hajat hidup orang banyak ya, termasuk hilangnya banyak peluang rejeki dan lain sebagainya.
6 tahun lebih aku selalu berjualan jajanan lebaran berupa coklat repack untuk meramaikan moment ramadhan dan idul fitri. Iya, jualan di sela-sela pekerjaan utamaku sebagai orang kantoran atau pegawai swasta.
Tiap tahunnya aku selalu mengulang memulai berjualan sekitar H-2 bulan sebelum ramadhan. Dan bisa berlangsung selama 6 tahun ini karena emang prospeknya yang sangat luar biasa. Bahkan aku bisa mendapatkan laba bersih sekitar 10 juta hanya dari jualan di moment ramadhan dan idul fitri ini.
Rencana Bisnis yang Telah Tertata Rapi Kacau Balau Karena Corona
2020 ini aku punya keinginan dan rencana agar jualanku lebih meningkat dibanding tahun lalu. Tentu rencana matang udah aku susun mulai dari menyiapkan modal, menghubungi pihak supplier lebih dini dan membeli stok dagangan lebih banyak di awal.
Hal ini aku lakuin karena pengalaman tahun lalu yang saking banyaknya pesanan dan antusias atas produk yang aku jual, sampai barang yang aku jual tersebut stoknya habis duluan dari distributor utama. Itulah sebabnya aku punya rencana matang untuk beli lebih banyak dan menyiapkan modal tentunya untuk itu.
Eh tapi nggak disangka nggak dinyana, satu virus yang bikin kesel setengah mati datang juga ke Indonesia awal 2020 ini. Nggak pernah sedikitpun semua bakal kacau hanya karena satu makhluk kecil seperti ini.
Jualan ambyar, customer atau pelanggan setia tak berani keluar rumah untuk ambil jajanan yang mau mereka jual kembali (reseller). Aku pun nggak bisa jualan dengan maksimal karena nggak berani keluar rumah dan sebagainya.
Sedangkan target pasar dan sasaran jualanku adalah kepada mereka reseller-reseller yang berada di Surabaya, Sidoarjo dan sekitarnya. Bisnis di masa pandemi???? BERATTTT!!
Tak Memaksimalkan Digital marketing Salah Satu Penyebab Bisnis Tumbang di Masa Pandemi Ini
Seperti yang aku ceritakan di atas, sebelum-sebelumnya emang aku merasa puas hanya menarget pasar atau pelanggan di sekitaran Surabaya dan Sidoarjo aja. Aku pun udah ngerasa cukup hanya dengan mempromosikannya lewat whatsapp story, dan facebook grup kuliner Surabaya dan Sidoarjo. Padahal kan ya, 2 platform ini kurang maksimal kalau kita kaitkan dengan pemasaran.
Kurang maksimalnya karena tentu lewat facebook grup tersebut dan whatsapp pribadi hanya bisa menjangkau orang yang satu wilayah atau bersebelahan kota aja misalnya Surabaya dan Sidoarjo.
Makanya ketika pandemic datang bahkan sampai melewati momen Ramadhan dan lebaran, dan saat customerku daya belinya pada turun, alhasil aku nggak punya plan B atau target pasar kedua.
Padahal kalau aku lebih bisa memaksimalkan ilmu digital marketing aku yakin aku bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Ya meskipun hampir seluruh Indonesia terkena dampak dari corona di sektor ekonomi yang menyebabkan daya beli masyarakat turun, tapi seenggaknya kan dengan marketing yang lebih βgetolβ aku bisa mendapatkan beberapa customer sebagai pengganti customer lama ku yang off beli tahun ini.
Dampak Virus Corona Terhadap Bisnis atau Usaha Kecil Dan Menengah (Nasib Bisnis di Masa Pandemi)
Semua pasti menyadari kalau Covid-19 ini berpengaruh ke perekonomian Indonesia baik itu para pekerja maupun para pengusaha atau pebisnis. Tak hanya pebisnis besar, kelas usaha mikro, kecil dan menengah pun udah pasti merasakan dampak tak enaknya.
Menurut data jurnal.id, sebanyak 68% dari 774 koperasi dan UMKM di Indonesia mengalamin penurunan penjualan sejak adanya virus Corona ini.
Setidaknya beberapa poin ini yang dikeluhkan dan jadi dampak yang dirasakan pebisnis saat pandemi corona yang berkepanjangan.
Penjualan Menurun
Saat pandemi begini, tentu hampir semua pemasukan masyarakat menurun. Yang produsen profitnya jadi menurun karena orderan berkurang, yang konsumen daya belinya juga menurun karena uang yang dimiliki dialokasikan untuk hal-hal lain yang dianggap lebih urgent. Bahkan banyak karyawan atau pegawai yang terancam PHK di masa masa sulit ini.
Wajar aja hal ini bikin semua pedagang panik, kalau daya beli masyarakat turun, udah pasti hasil jualan pun ikut turun. Terlebih pedagang kayak aku yang udah sempet beli atau mengisi stok jualan dalam jumlah besar. Alih-alih pengen dapat keuntungan berlipat justru malah uang nya ngendon di barang stock.
Mungkin masih beruntung mereka yang jualan barang mati yang non makanan, tapi yang jualan makanan atau minuman yang punya masa expired gimana nasibnya? terlebih kita nggak pernah tahu Corona ini kapan pergi menjauh dari bumi pertiwi.
Hampir seluruh masyarakat di semua wilayah Indonesia merasakan penurunan daya beli ini. Apalagi banyak ancaman atau ketakutan akan adanya resesi. Semua mulai berjaga-jaga memperketat saku dan dompetnya agar uang nya nggak bocor ke hal-hal yang bukan kebutuhan pokok.
Distribusi Terhambat
Akibat adanya Corona ini, beberapa wilayah besar yang biasanya aktif menjadi jalur lalu layang mode transportasi dan pengiriman barang, kini harus beristirahat karena dikenakannya kebijakan PSBB guna menghambat laju pertumbuhan Covid-19.
Tentu hal ini sedikit banyak akan menghambat pengiriman barang atau produk sampai ke masyarakat sebagai konsumen.
Itu untuk yang luar kota? Lalu gimana bagi mereka yang lingkup jualannya hanya satu kota aja kayak aku kemarin?
Ow ow ow, sama aja saudara saudara, justru lebih ngeri lagi, kami sebagai penjual nggak berani keluar rumah untuk mengantarkan barang atau beli keperluan dagang lain seperti beli plastik pembungkus dan ke expedisi/pengiriman luar kota.
Hal yang sama juga dirasakan oleh pembeli, karena nggak berani keluar rumah, ya jadi mending nggak beli apa-apa dulu yang mengharuskan ketemu atau tatap muka sama orang lain alias penjualanya. Mandeg lah disini!
Perputaran Uang Lambat
Tentu aja karena penjualan turun sedangkan barang dagangΒ atau stok mandeg, membuat perputaran uang berhenti atau berjalan lambat. Pengusaha tak mampu memenuhi target jual yang biasanya digadang-gadang sebelum masa pandemi.
Jangankan untuk mendapatkan untung atau profit di masa pandemi. Ada uang untuk bayar operasional sehari-hari aja udah alhamdulillah. Karena itu, agar bisa bertahan para pengusaha harus menekan banyak biaya termasuk salah satunya merumahkan para pegawainya. Alhasil, pegawai yang biasanya berperan sebagai konsumen di masyarakat ini juga kehilangan kemampuan belinya.
Tips Bisnis Sukses di Masa Pandemi
Keluhan atau beberapa kendala di atas hanyalah sebagian kecil dari apa yang dirasakan aku, sebagai pedagang dan juga tentu para pengusaha lain di Indonesia mulai dari usaha kecil hingga usaha berskala besar seperti manufaktur.
Dampaknya yang begitu besar tentu sangat mengkhawatirkan kehidupan masyarakat itu sendiri terlebih jika masa pandemi ini berlangsung hingga tahun depan (2021).
Karenanya, semua pelaku usaha dituntut bisa memutar otak agar setidaknya mampu bertahan di masaΒ pandemi ini. Syukur-syukur juga bisa meraup untung di masa Corona, tapi misal nggak untung pun, asal bisnis tak rugi aja udah hebat sekali.
Berikut adalah beberapa tips atau strategi agar bisnis masih bisa bertahan di masa pandemi.
Memperbaiki Kualitas Produk dan Layanan
Tak dipungkiri selama adanya Corona ini banyak bisnis yang akhirnya terpaksa berhenti sejenak. Namun jangan diam di tempat, sebaiknya kamu mulai atur strategi penawaran produk maupun jasa jualanmu.
Perlu juga para pebisnis ini memperbaiki koordinasi dengan tim dan membagi job desk lebih bijaksana dan bisa dilakukan evaluasi pekerjaan dari masing-masing individu di dalamnya.
Selama masa rehat sejenak ini, sebaiknya dievaluasi lagi produk jualan yang dimiliki apakah ada yang bisa diperbaharui agar bisa tetap di jual meski kondisi pandemi masih berjalan.
Merubah atau Modifikasi Produk Jualan
Di masa pandemi ini semua perubahan boleh dilakukan selama tak melanggar aturan, salah satunya adalah merubah atau memodifikasi barang jualan di sesuaikan dengan masa krisis ini.
Misalnya aja yang tadinya jualan minuman kekinian, mungkin kini bisa dimodifikasi jualannya dengan produk minuman kesehatan yang bisa meningkatkan imun.
Bagi yang jualan baju atau clothing mungkin bisa buat program beli baju bonus masker kece atau lucu yang bisa bikin konsumen tetap merasa βmodisβ saat mengenakannya.
Untuk yang jualan atau produksi jilbab mungkin bisa memodifikasi hijab atau jilbabnya menjadi jilbab dengan model jilbab instan masker atau jilbab safety mask niqab.
Aku sendiri di masa pandemi ini jadi lebih fokus keΒ jualan digitalku yaitu membuka JASA PENULISAN ARTIKEL. Aku mulai fokus sejak awal corona datang ke Indonesia.
Alhamdulillah, di masa pandemi ini masih banyak pengusaha dan pemilik web atau blog yang membutuhkan konten artikel untuk web mereka. Setelah berbagai cara promosi online aku lakukan, alhamdulillah klienku ada terus setiap hari. Hingga kini, aku telah merekrut 10 penulis lepas atau freelancer yang aku berikan kerjaan menulis setiap harinya. Fee menulis pun bisa mereka dapatkan 2 minggu sekali. Alhamdulillah, bisa berbagi lapangan kerja buat temen-temen penulis lepas ini.
Atur Arus Kas Bisnis
Mengatur arus kas bisnis jadi salah satu kunci jika kamu ingin bertahan berbisnis di masa pandemi. Uang atau kas yang dimiliki baiknya diamankan. Kalau punya hutang baik hutang dagang atau utang sewa, cobalah untuk bernegosiasi dengan kreditor siapa tahu bisa memperpanjang atau memperlonggar masa pembayaran.
Kemudian jika masih punya klien atau customer yang masih mempunyai piutang yang belum dibayar, cobalah bernegosiasi atau bertanya apakah pembayarannya bisa dilakukan lebih awal.
Yang nggak boleh dilupa juga adalah mulai memperketat dan mengevaluasi biaya-biaya yang nggak ada urgensi. Tekan biaya biaya yang bisa dikurangi dan dihemat selama masa krisis ini gaes.
Manfaatkan Teknologi secara Optimal Dengan Digital Marketing
Saat ancaman virus ini menghantui setiap hari, perubahan besar-besaran terjadi. hampir semua masyarakat dituntut untuk lebih melek teknologi karena diharuskan membatasi interaksi dengan orang lain secara langsung.
Mulai dari meeting pekerjaan bahkan sampai pembelajaran anak sekolah sekarang dilakukan secara daring atau online dengan memanfaatkan platform meeting online, gadget dan tentu internet.
Begitu pula dengan para pengusaha diharuskan lebih aktif dan kreatif menggunakan internet untuk mempertahankan bisnis mereka.
Seperti kita tahu, pemasaran jadi faktor yang sangat krusial dalam sebuah bisnis, setelah kualitas produk yang dijual dirasa layak jual, tentu pemasarannya pun harus direncanakan dengan matang.
Di masa dimana semua orang kini lebih dekat dengan gadget dan internet ini, sudah sewajarnya para pengusaha juga menyadari dan mulai melek memanfaatkan teknologi secara optimal dengan DIGITAL MARKETING dan sosial media.
Digital Marketing, Strategi Bertahan Bagi Bisnis di Masa Pandemi
Sampai hari ini, virus corona belum ada tanda-tanda mau pergi. PSBB Jilid sekian bahkan mulai diterapkan kembali. Ini berarti perjuangan para pebisnis pun masih cukup panjang.
Meski begitu, sebagai pemilik usaha, tentulah kondisi apapun harus dihadapi dan dimanfaatkan semua peluang yang ada. Sebagai contoh, saat sekarang sebagian orang mengurangi aktivitas di luar rumah dan lebih intens memakai teknologi seperti HP, laptop dan internet. Kondisi ini bisa dijadikan peluang oleh para pebisnis agar produknya tetap dekat dan bisa dilihat oleh masyarakat sebagai konsumen.
Nah, digital marketing adalah satu ilmu pemasaran yang
Apa itu Digital Marketing
Digital marketing adalah salah satu cara pemasaran produk maupun jasa dengan memanfaatkan teknologi, alat elektronik dan juga internet.
Digital marketing ditengarai sebagai cara yang paling efektif untuk menjangkau lebih banyak calon pembeli atau konsumen. Hal ini dikarenakan pemasaran produk dengan digital marketing bisa diatur sesuai target pembeli atau audiens mulai dari umur, kelas sosial, jenis kelamin, dan sebagainya.
Kini, hampir semua orang punya kecenderungan untuk bergantung pada gadget baik itu Hp atau laptop. Mereka memanfaatkan gadget ini untuk belajar bekerja bahkan untuk mencari hiburan. Bahkan tak sedikit dari masyarakat yang menggunakan gadget dan internet untuk mencari produk atau barang yang mereka butuhkan untuk dibeli.
Alasan Pentingnya Digital Marketing untuk Bisnis
Bukan tanpa alasan kenapa digital marketing sangat recommended untuk dilakukan oleh para pebisnis khususnya yang mau bertahan dan sukses di era 4.0. Berikut adalah beberapa alasan pentingnya digital marketing untuk bisnis.
Lebih Mudah Terhubung dengan Konsumen
Dengan digital marketing, pemilik produk bisa lebih cepat menjangkau konsumen. Semisal ada produk baru atau ada program promo maupun diskon, pemilik usaha bisa langsung melakukan promosi lewat banyak media promosi online seperti email berlangganan, media sosial, dan lain sebagainya.
Lebih Hemat Biaya
Memasarkan produk secara konvensional atau pemasaran offline seperti lewat pameran, koran atau media cetak lain tentu bukanlah hal yang mudah. Belum lagi biaya yang dikeluarkan juga cukup besar.
Beda dengan digital marketing yang ada banyak jenisnya. Bahkan dengan teknik pemasaran digital via media sosial pemilik brand bisa meminimalisir biaya promosi atau beriklan lewat instagram atau facebook ads. Jika mau lebih hemat lagi, bahkan tanpa biaya pun bisa loh dengan memainkan dan riset hashtag yang laris di instagram.
Memperluas Pangsa Pasar
Memperluas lingkup penjualan dan pemasaran adalah salah satu tujuan utama dari digital marketing. Cara ini efektif banget untuk menyasar para konsumen baru yang potensial untuk membeli produk kita.
Bukan berarti cara pemasaran secara tradisional atau konvensional benar-benar harus ditinggalkan, tapi cara pemasaran digital ini bisa jadi pelengkap dan penyempurna cara pemasaran yang lama tadi.
Lebih Mampu Bersaing di Era 4.0 dan di Masa Pandemi
Mereka yang punya usaha dan menjalankan teknik pemasaran digital ini dianggap mampu bersaing dengan perkembangan bisnis yang ada. Mereka punya alternatif pemasaran dan penjualan yang lebih kreatif yang lebih bisa disesuaikan dengan berbagai kondisi, salah satunya kondisi berbisnis di masa pandemi seperti sekarang.
Media Digital Marketing
Ada banyak cara untuk melakukan pemasaran online atau digital marketing, diantaranya:
- Email Marketing / Email Bisnis
- Website
- SEO dan SEM
- Sosial Media Marketing
- Google Bisnisku
- Whatsapp Bisnis
- Copywriting
- Pay-Per-Click Ads
- Blogger atau Influencer
Belajar Digital Marketing di Codeva Academy
Bisnis yang kini makin berkembang pesat sedikit banyaknya karena pengaruh digital marketing. Masuk akal banget karena Indonesia salah satu negara dengan pengguna internet dalam jumlah besar.
Oleh karena itu, udah seharusnya banget semua pemilik usaha mulai belajar dan menerapkan digital marketing ini. Tentu tujuannya nggak lain adalah untuk kesuksesan bisnis dan meningkatkan angka penjualan.
Benar bahwa belajar digital marketing bukanlah hal yang gampang. terlebih pemasaran digital ini sendiri punya banyak jenis. Kamu pun harus jeli memilih cara pemasaran online mana yang cocok dengan produk yang kamu miliki.
Salah memilih teknik pemasaran bisa jadi malah hanya membuang-buang waktu dan nggak menghasilkan apa-apa loh. Salah satu lembaga atau akademi kursus digital marketing yang layak dicoba yaitu CODEVA ACADEMY.
Apa itu CODEVA ACADEMY?
Codeva Academy adalah salah satu akademi yang menawarkan kursus seputar digital marketing secara offline maupun online. Selama masa pandemi ini tentu tepat memilih kelas online di codeva dan mulai belajar dari manapun.
Codeva academy telah melatih setidaknya lebih dari 2500 profesional di bidang skill digital. Tentu angka yang sangat fantastis dalam dunia pendidikan dan pembelajaran digital ya. Aku sendiri baru sadar ternyata antusias orang-orang terhadap dunia digital ini besar juga sampai mau masuk lebih dalam dan mengambil kursus di lembaga terpercaya.
Alasan Codeva Academy Tepat Dijadikan Tempat Belajar Digital Marketing
Sosial Media Codeva Academy
Yuk Perdalam Skill Digital di Codeva Academy
Aku yakin anak muda yang lagi senang cari job di dunia digital akan terbantu banget dengan adanya akademi pembelajaran skill digital seperti Codeva ini.
Tapi pembelajaran macam ini juga nyatanya tak kalah pentingnya bagi para pelaku bisnis yang mau bertahan di era 4.0. Kita nggak akan pernah tahu kondisi ke depan gimana ya kan. Kapan corona berakhir, kapan pandemi usai, kapan pembatasan sosial selesai dan pandemi atau musibah-musibah apa lagi yang ada di masa mendatang.
Apapun kondisinya, pebisnis dituntut untuk selalu beradaptasi dan update info sekaligus skill guna kesuksesan bisnis mereka. Pebisnis yang tak menutup mata akan kemajuan zaman, teknologi dan penggunaan internet lah yang akan bertahan dan terus bisa bertarung di lapangan.
Terbukti bukan? digital marketing jadi strategi pertahanan bisnis di masa pandemi ini. Jadi? minat bergabung dan ambil segudang ilmu digital dari CODEVA ACADEMY?
Sumber:
- Website Codeva Academy
- Youtube Channel Codeva Academy
- Infografis by : Rini Novita Sari β celotehdinihari.com
- https://www.jurnal.id/id/blog/keluhan-para-pelaku-bisnis-umkm-saat-corona/
Ditengah pandemi jika kita tidak mengeluarkan sedikit usaha untuk marketing digital semakin kita kesulitan untuk survive, kterbatasan SDM karyawan juga menjadi polemik jika tidak berupaya memanfaatkan teknologi informasi.
Mbak Rin aku gak ngelist tapi terpincut mau baca. Hihihi. Mbak kasih rahasianya dong. Gimana caranya buat gambar pas sudah diupload dan ketika dishare gambarnya full kayak artikel ini
Gak terpotong. Makasih mbk.
haiii mbak sayyy makasih udah mampirrrrr,,, bisa dicoba pas bikin gambarnya di atur ukuran canvas nya mbak jadi 750 x 450 pixel atau 650 x 400 pixel , beda tempplate biasanya beda mbak. klo aku di 750 x 450 pixel mbak.
klo edit pakai canva ada cara aturnya juga, boleh PM atau chat di grup yaak klo masih kurang jelas π
Berjualan dengan cara konvensional memang nyenengin. Ada kepuasan dari pelanggan atau reseller yang selalu repeat order. Cuma segelintir, tapi ordernya banyak dan berulang. Enak, kan?
Tapi sayangnya saat mereka kolaps, distributor pun ikutan juga. Sayang banget. Padahal bisa jadi pasar yang luas masih tersedia di luar sana tapi kita selama ini nggak pernah jangkau lewat digital marketing. Itu sebabnya ya jurus-jurusnya kudu dikuasai. Asal ngiklan pun nggak direkomendasikan juga karena ada tips dan triknya. Kuy lah belajar digital marketing di Codeva.
Memang sedih sekali di masa pandemi ini kak Rini.. semua sektor usaha pasti berdampak. Memang bila kita tau celahnya, bisa bertahan meski dengan survival mode. Syukurnya ada codeva yang bisa membimbing untuk belajar pemasaran digital ya kak
Bener mbak.. ga semua org paham juga gimana jalanin digital marketing..
Corona ini bener bnerrr sehhh..cobaan besarrr
penting banget nih untuk belajar digital marketing apalagi kalo bisa sampai dapat dari ahlinya yaitu Codeva Academy
haiyukkkkk belajar mbak iiffiii π
Codeva bisa menjadi solusi agar tak kanker di masa pandemi begini. tulisannya lengkap poool
beer mas oadil, jadi solusi, belajar cara bisnis yg bener juga hihi
Iya mbak Rini, dampak pandemi terasa banget di penjualan. Saya yang biasa jualan kain batik juga ngrasa kena dampaknya. Apalagi di masa pandemi gini, banyak yang dirumahkan, jadi buat belanja kebutuhan harian juga terbatas gimana mau beli kain batik atau pakaian lainnya. Aku mikir gitu, akhirnya sekarang ga jualan lagi, cuma kalo ada yang nyari ya aku ladenin
bener mbak hampir semua pedagang ngrasain dampaknya ya mbak, daya beli juga turun sih, org2 milih nyimpen uangnya buat jaga2 hiks
Kak kalo boleh tau thema yang dipakai blog ini apa ya? keren banget, ini wordpress ya bukan blogger?
halo kak, ini wordpress kak, pake tema squaretypes beli di envato ya kak π
Mbak, gimana nasib si Roundies sekarang?
Sudah coba strategi apalagi kah?
khawatir aja yang namanya makanan kan ada expired date.
Semoga jasa penulisannya makin besar ya mbak.
Saya juga harus mikir ini mau ngapain di kondisi pandemi yang belum keliatan ujungnya ini, tampaknya harus meluncur ke Codeva juga.
Wih, salut sama mbak rini nih. pekerja keras banget. udah jadi karyawan kantoran, masih mikirin jadi pebisnis. keren mbak. selalu mengambil setiap kesempatan yang ada. soal digital marketing kayaknya mbak rini udah mastah kan. yakin deh pasti bisa bangkit lagi bisnisnya. Semangat mbak
Agak senasib kita Mba. Penjualan cokelat saya juga cukup menurun tapi bedanya saya memang ga stok barang tapi berasa banget sepinya. Alasannya ya karena saya kurang memaksimalkan digital sebagai sarana pemasaran huhuhu