Loading

3 Tahap Merancang Bisnis Makanan Diet

Bisnis Makanan Diet – Dengan semakin mudahnya masyarakat mengakses informasi, semakin mudah pula tersebar info tentang pola hidup sehat. Di kota-kota besar dimana akses internet hampir merata, gaya hidup sehat mulai banyak dipraktekkan.

Dari pekerja kantoran hingga ibu rumah tangga mulai sadar untuk bergaya hidup sehat. Dengan adanya perubahan gaya hidup pada sebagian masyarakat, terbuka peluang usaha baru yaitu bisnis makanan diet.

Tidak seperti pada bisnis makanan konvensional, bisnis makanan diet harus memperhatikan tiap pemesannya. Jadi setiap pembeli akan mempunyai pola makan yang berbeda sesuai dengan diet yang dijalani.

Makanan diet sendiri tujuannya diperuntukkan untuk 2 hal, diet dengan tujuan hidup sehat dan memperoleh berat badan yang ideal, serta diet dikarenakan sakit yang diderita mengharuskannya makan dengan pola makan tertentu.

Merancang Bisnis Makanan Diet

Untuk mereka yang tinggal di rumah dan tidak bekerja keluar, masih cukup mudah mempersiapkan menu makanan diet. Tidak demikian dengan yang harus bekerja keluar rumah. Mempersiapkan menu makanan diet menjadi kerumitan tersendiri dan cara termudah adalah memesan makanan dari katering penyedia makanan diet.

Beberapa langkah untuk mempersiapkan bisnis makanan diet :

Menentukan Target Market

Berbeda dengan bisnis makanan pada umumnya, target market bisnis makanan diet ini sangat spesifik. Pola menu makanan diet untuk menjaga kesehatan tubuh dan menurunkan berat badan sangat berbeda dengan pola menu makan pasien penyakit tertentu.

Untuk konsumen yang membutuhkan diet makanan untuk menurunkan berat badan juga mempunyai bermacam-macam pola diet.

Pola makan diet keto akan berbeda jauh dengan diet food combining. Demikian pula diet food combining berbeda dengan diet Mayo. Setiap pola diet konsumen harus diikuti dengan seksama.

Sedangkan bagi penyandang penyakit tertentu yang mempunyai banyak larangan makanan agar penyakit yang dideritanya tidak kambuh benar-benar harus diperhatikan dengan seksama, tidak boleh tertukar antara menu pasien. Diet untuk pasien penyandang diabetes akan berbeda dengan pasien asam urat.

Dengan mengetahui perbedaan pola diet, bisa menentukan target market. Bisnis makanan diet yang akan dijalankan untuk semua pola diet atau hanya untuk diet tertentu saja.

Persiapan Bisnis Makanan Diet

Setelah target market ditentukan, memulai riset menu makanan yang harus disajikan untuk konsumen. Karena bisnis makanan diet sangat spesifik, maka jenis bisnis yang dijalankan harus ditentukan, apakah model bisnis katering atau model bisnis resto.

Bila memakai model bisnis katering, bisa menerima semua jenis diet dan pemesanan makanan merupakan satu kesatuan dalam waktu tertentu yang dijual dalam bentuk paket.

Bisa membuat paket makan siang untuk diet keto selama seminggu atau sebulan atau paket makan makan siang dan malam untuk diet pasien diabetes per minggu.

Berbeda apabila ingin membuat bisnis dengan model resto. Dengan bisnis makanan model resto akan ada menu makanan yang sudah tetap. Bila ada perubahan menu, dilakukan secara serentak, misalnya sebulan sekali ada menu baru. Karena makanan yang ditawarkan sudah fix, resto diet hanya bisa menawarkan pada pola diet tertentu.

Misal resto makanan diet keto. Keuntungannya tidak terlalu rumit, karena konsumen sudah mengetahui menu yang dijual oleh resto, resto tidak perlu membuat pola makanan yang berbeda untuk tiap konsumen.

Bisnis makanan diet sedikit lebih rumit dibandingkan dengan bisnis makanan pada umumnya, terutama yang menyediakan paket diet katering. Harus dipersiapkan manajemen makanan dengan baik agar tidak ada komplain karena kesalahan makanan oleh konsumen di kemudian hari.

Promosi

Untuk bisnis baru, wajib membuat promosi. Sebelum memulai promosi pastikan semua kelengkapan resto sudah lengkap. Kelengkapan yang dimaksud adalah kelengkapan untuk promosi, seperti kontak pemesanan, banner, logo, brosur resto agar saat promosi, konsumen bisa langsung tahu dan mudah untuk kontak resto.

Untuk membuat banner, brosur maupun logo makanan bisa dilakukan di platform-platform desain gratis di internet, seperti di Canva.

Promosi offline dapat dilakukan dengan menyebar brosur di tempat strategis dimana biasanya target market berada. Bila menjual makanan diet untuk menurunkan berat badan bisa dilakukan sebar brosur di daerah perkantoran, busway atau stasiun-stasiun di mana biasanya pekerja kantoran melakukan komuter.

Target market pekerja kantoran karena bila para pekerja ini ingin melakukan diet akan kesulitan untuk mempersiapkan makanannya karena waktu yang terbatas akibat tersita banyak untuk komuter dan bekerja.

Sedangkan promosi makanan diet untuk pasien bisa sebar brosur di rumah sakit, sekitar apotek atau klinik di mana pasien membutuhkan makanan diet tertentu.

Untuk promosi online bisa mempersiapkan sosial media, mendaftar di layanan ojek online atau membuat website sendiri untuk memperkenalkan menu-menu diet.

Apabila dalam bisnis makanan umum, foto yang menarik sudah cukup untuk membuat konsumen tertarik, dalam bisnis makanan diet ini ada tambahannya. Dalam setiap menu disertakan bahan makanan yang dipakai dan hitungan kalori makanannya.

Bisnis makanan diet sangat memerlukan kepercayaan tinggi, jadi kualitas dan pelayanan harus selalu dijaga. Apabila kepercayaan meningkat, bisnis makanan diet bisa besar karena informasi dari mulut ke mulut oleh konsumen.

svg

What do you think?

Show comments / Leave a comment

One Comment:

  • BlogSabda.com

    September 22, 2020 / at 9:25 pmsvgReply

    Memang sebelum mulai bisnis, harus survei dulu, target pasat memang penting

Leave a reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

svg
Quick Navigation
  • 01

    3 Tahap Merancang Bisnis Makanan Diet