Masih ingat dengan kejadian meledaknya TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Leuwigajah di Cimahi, Jawa Barat tahun 2005. Kejadian yang menelan korban jiwa hingga 157 orang ini penyebabnya adalah akumulasi gas metana dari tumpukan sampah organik saat mengalami penguraian.
Dari hal ini kita bisa belajar kalau food waste yang selama ini berlangsung menjadi sampah organik di TPA. Hayo⦠siapa di sini yang masih suka menyisakan makanan di piring? Artinya kamu salah satu penyumbang produksi gas metana di TPA lho. Jangan sampai tragedi TPA Leuwigajah terulang, kamu bisa mulai dari mengatasi food waste!
Cara Terbaik untuk Mengatasi Food Waste
Sebagai anak muda Indonesia kamu punya peranan yang besar untuk menjaga bumi tetap lestari. Semuanya bisa dimulai dari hal yang paling kecil yaitu mengurangi sisa makanan.
Efek food waste bukan cuma pada meledaknya TPA tadi ya, tapi juga ke pemanasan global karena gas metana tadi bisa membentuk gas rumah kaca. Sisa makanan yang dibuang juga menghasilkan air lindi yang merupakan cairan terkontaminasi bisa merusak tanah.
Banyak banget efek negatif dari food waste yang harus segera kamu hentikan dari sekarang. Mudah sekali cara untuk mengatasinya dari rumah seperti:
1.Β Β Β Β Rencanakan Belanja Bahan Makanan dengan Baik
Sudahkah kamu membuat daftar belanjaan setiap hari, minggu atau bulannya? Daftar ini akan membantu kamu mempersiapkan makanan sesuai dengan jumlah orang di rumah. Begitu juga dengan menyesuaikan tempat penyimpanan bahan makanannya.
Jangan lupa untuk selalu membawa tas belanja sendiri supaya bisa mengurangi sampah plastik. Adanya daftar belanjaan ini membuat kamu lebih terencana dan mengatur keuangan dengan teliti.
2.Β Β Β Β Menyimpan Bahan Makanan dengan Benar
Mengurangi food waste yang paling penting adalah soal penyimpanan bahan makanan. Cukup banyak bahan makanan terbuang karena busuk di lemari es. Oleh karena itu kamu harus tahu bagaimana cara menyimpan bahan makanan sesuai jenisnya.
Contohnya saja sayuran yang mudah layu seperti sawi, wortel, timun, kamu harus menyimpan di lemari es dengan kelembaban yang lebih tinggi. Pilih juga bahan makanan yang benar-benar segar saat membelinya agar masa simpannya lebih panjang.
3.Β Β Β Β Selalu Habiskan Makanan di Atas Piring
Jangan masak dan ambil makanan berlebihan. Persiapan memasak harus diperhitungkan dengan baik sesuai jumlah orang yang akan mengonsumsinya. Masing-masing pribadi juga tidak boleh mengambil makanan berlebihan karena βlapar mataβ.
Ciptakan prinsip untuk selalu menghabiskan makanan di atas piring. Bayangkan saja bagaimana sayuran dan nasi itu menangis karena kamu membuangnya ke tempat sampah. Masih banyak lho di luar sana orang yang kesulitan untuk makan, jadi kamu harus menghargai semua yang ada di atas piring.
4.Β Β Β Β Mengolah Sampah Organik di Rumah
Ini nih yang masih cukup jarang dilakukan, padahal mengolah sampah organik kini bisa dilakukan di lahan terbatas. Kamu bisa memulainya dengan membuat lubang biopori jika memiliki sisa halaman di rumah, ember tumpuk, dan berbagai jenis komposter lainnya.
Langkah ini membuat kamu tidak hanya membuang sampah organik ke TPA saja. Kamu juga akan tahu berapa lama dan seperti apa proses penguraian sampah organik itu. Mengetahuinya akan membuat kamu berpikir ulang jika ingin membuang-buang makanan.
Semangat Jaga Bumi dengan Mendukung Renewable Energy
Bukan cuma food waste, kamu juga perlu menjaga bumi dengan memahami soal renewable energy atau energi terbarukan. Selama ini energi yang digunakan untuk mengoperasikan motor, mobil, mesin di pabrik dan sejenisnya masih mengandalkan bahan fosil seperti batu bara, gas minyak bumi, dan energi nuklir.
Sumber energi tersebut saat ini mengalami kritis dan dengan meningkatnya urbanisasi, tingkat konsumsinya terus meningkat di beberapa tahun terakhir. Belum lagi PLTU Indonesia berencana menerapkan co-firing yaitu metode pembakaran untuk menghasilkan energi yang berasal dari batu bara dengan biomassa.
Biomassa adalah energi yang berasal dari konversi bahan organik menjadi panas, listrik, biogas hingga bahan bakar cair. Nah, sumber bahan organik yang dimaksudkan adalah kayu, tanaman, dan bahan organik lainnya. Dampaknya tentu saja pada penggundulan hutan.
Menolak metode co-firing tentu jadi hal utama yang harus diperhatikan. Kamu bisa ikutan campaign yang kerap diselenggarakan oleh komunitas-komunitas. Contohnya saja TREND Asia (Transformation of Energy and Sustainable Development in Asia) yang terus menggalakkan edukasi mengenai renewable energy dan bersih.
Apa saja yang termasuk renewable energy ini? Ada banyak, mulai dari memanfaatkan sinar matahari, angin, geothermal sampai dengan hydropower untuk menghasilkan energi. Selain mendukung kampanye renewable energy ada banyak hal pula yang bisa kamu lakukan dari rumah contohnya:
- Mendukung aktivitas forest warrior dan indigenous community yaitu mereka yang tinggal di hutan untuk menjaga lahan serta kebudayaan.
- Menghemat energi dari pemakaian AC, lampu hingga mematikan alat elektronik ketika tidak digunakan.
- Memanfaatkan energi terbarukan seperti listrik bersumber dari panel surya, motor hingga mobil listrik.
- Bagi kamu yang memiliki dana lebih bisa juga ikut investasi di perusahaan yang bergerak di bidang renewable energy.
Yuk Beli Produk Lokal Ramah Lingkungan
Semangat menjaga bumi juga bisa lho kamu terapkan dengan membeli produk-produk lokal yang ramah lingkungan. Banyak banget contoh produknya seperti membeli pakaian atau kain tenun dari Flores. Kain tenun yang mereka buat dibuat dari benang kapas dan pewarna alami yang pastinya ramah lingkungan.
Ada juga produk lain seperti jam tangan kayu, pembalut kain, sampai kerajinan yang dibuat dari bahan daur ulang sampah plastik. Hanya dengan membeli produk lokal yang ramah lingkungan kamu bisa mendukung perekonomian sekaligus menjaga kelestarian alam Indonesia.
Hal ini juga sudah diterapkan lho oleh Sentra Kreatif Lestari Siak (SKELAS) di Riau yang digerakkan oleh anak muda Indonesia. SKELAS mengambil langkah berbeda yaitu bukan membeli tetapi mengembangkan inovasi produk lokal demi melestarikan alam dan budaya.
Ada banyak sekali aktivitas yang sudah dilakukan oleh SKELAS seperti program KUBISA (Inkubasi Bisnis Lestari Siak). KUBISA bertujuan untuk menyediakan alat bantu sekaligus keterampilan demi membantu calon pewirausaha lestari untuk membangun bisnis.
Platform Kawan SKELAS juga dihadirkan untuk mengembangkan dan tempat kolaborasi kelompok usaha dan individu. Ada juga Kantin SKELAS yang menyediakan berbagai produk UMKM Siak. Sangat menarik jika menelusuri semua kegiatan SKELAS yang tentu saja bisa menjadi inspirasi untuk kamu.
Tinggal di perkotaan atau belum bergabung ke dalam komunitas lestari alam bukan menjadi halangan kamu untuk semangat menjaga bumi. Ada begitu banyak cara yang bisa kamu mulai dari sekarang, mulai dari menanggulangi food waste, mendukung renewable energy dan produk lokal.
Kamu bisa memulainya dari sekarang demi bumi yang jauh lebih sehat dan layak untuk ditempati oleh anak cucu nanti. Apalagi dengan sosial media yang terus berkembang tentunya bukan hal sulit untuk mengikuti bahkan memulai kampanye. Yuk ajak keluarga dan teman-temanmu untuk terus bersemangat menjaga bumi.