Kerasa nggak sih di tahun ini iklim jauh lebih panas, bahkan sudah masuk musim penghujan pun cuaca masih bikin gerah. Yup memang benar, melansir bmkg.go.id, 2023 ini jadi tahun penuh rekor temperatur yang nggak pernah terjadi sebelumnya.
Bukan cuma Indonesia aja lho, di Amerika Barat bahkan suhunya sampai 53 derajat Celcius, ngeri ya! Kalau udah seperti ini, kita harus gerak cepat untuk memperbaiki kembali lingkungan dan salah satunya dengan energi terbarukan. Seperti apa energi terbarukan ini dan bagaimana penerapannya?
Berkenalan dengan Energi Terbarukan
Apa yang dimaksud energi terbarukan adalah sumber daya alam yang sudah ada, bisa cepat dihasilkan kembali dan nggak akan habis. Beda dengan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas alam hingga batu bara yang stoknya bisa habis.
Dampak bahan bakar fosil pun berbahaya karena bisa menimbulkan emisi karbon dan membuat krisis iklim seperti yang kita rasakan saat ini. Sedangkan energi terbarukan yang berupa angin, cahaya matahari, air bahkan limbah rumah tangga rendah emisi.
Selain tidak menimbulkan emisi, ada beberapa keuntungan lainnya seperti tidak membutuhkan proses panjang untuk mendapatkannya. Biaya untuk mendapatkannya juga lebih mudah dan satu lagi bisa membuka potensi lapangan pekerjaan.
Memperhatikan kelebihan dari energi terbarukan, sudah saatnya kita untuk beralih memanfaatkan sumber energi ini. Pemerintah Indonesia juga sudah banyak berupaya untuk menerapkannya sejak dini lho.
Penerapan Energi Terbarukan di Indonesia
Upaya pemerintah Indonesia dalam menerapkan energi terbarukan, terbukti dalam berbagai kebijakan sekaligus praktik yang sudah berjalan. Seperti kebijakan yang dirangkum dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), ada juga Perpres No. 112 Th 2022 mengenai percepatan pengembangan energi terbarukan untuk tenaga listrik.
Berkat kebijakan dan upaya yang gigih maka lahirlah beberapa penerapan nyata seperti berikut ini:
1.Β Β Β Β Pemanfaatan Geothermal oleh PLTP
Tahukah kamu kalau di Indonesia sudah berdiri Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)? Semua ini bisa berhasil karena Indonesia memiliki potensi panas bumi nomor dua di dunia. Panas bumi atau geothermal ini berkat lokasi Indonesia yang dilewati oleh cincin pasifik.
Potensi yang geothermal di Indonesia ada sekitar 230766 gigawatt dan kini sudah dimanfaatkan oleh berbagai PLTP yang tersebar di beberapa lokasi. Mulai dari PLTP di Jawa Barat, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Lampung hingga NTT.
2.Β Β Β Β Pemanfaatan Tenaga Surya oleh PLTS
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia juga sudah banyak tersebar mulai dari Sulawesi Utara tepatnya di Likupang, Oelpuah, Cikarang hingga Bandung Barat. Indonesia memiliki potensi tenaga surya sebesar 207,8 gigawatt dan sampai ini baru dimanfaatkan sekitar 0,23% saja.
Pada prosesnya, diperlukan panel surya yang bisa menyerap radiasi matahari kemudian mengubahnya menjadi energi listrik. Bahkan tidak hanya skala PLTS saja, beberapa rumah masyarakat pun ada juga yang sudah memanfaatkan panel surya secara pribadi.
3.Β Β Β Β Memanfaatkan Angin dan Air
Energi terbarukan yang sudah lama diterapkan di Indonesia adalah angin yang menjadi pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB). Lokasinya ada di Sidrap dan Jeneponto, Sulawesi Selatan. Energi dihasilkan dengan memanfaatkan kincir angin raksasa dengan tenaga angin.
Selain angin, ada juga pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang lokasinya jauh lebih banyak yaitu di Sumatera Utara, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah dan masih banyak lagi. Sistemnya mirip yaitu dengan memanfaatkan air untuk memutar turbin yang bisa menghasilkan energi.
4.Β Β Β Β Memanfaatkan Bioenergi
Bioenergi merupakan energi terbarukan yang didapatkan dari biomassa yang merupakan sumber biologis. Banyak sekali jenisnya seperti limbah kayu, limbah tanaman pangan, limbah hutan atau limbah pangan.
Nah, Indonesia sudah membangun PLTBm (Biomassa) yang lokasinya ada di Sumatera Barat. PLTBm ini bahkan sudah mampu menghasilkan 700 kW yang bisa digunakan untuk menerangi 1.233 KK lho.
Minyak Jelantah, Limbah untuk Energi Terbarukan
Traction Energy Asia, sebuah lembaga yang mendukung pertumbuhan ekonomi rendah karbon, berhasil menemukan potensi dalam minyak jelantah. Minyak ini ternyata punya komposisi kimia yang serupa lho dengan minyak sawit.
Efek positifnya, minyak jelantah bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku biodiesel. Selain itu, campuran minyak sawit dan minyak jelantah bisa menurunkan emisi sebesar 2,4%-24% dari total penurunan emisi sektor energi.
Luar biasa banget kan, bayangkan saja kalau minyak jelantah bisa dioptimalkan. Krisis iklim yang sekarang kamu alami bisa mulai berkurang tahun demi tahun. Apalagi minyak jelantah bukanlah limbah yang sulit untuk dikumpulkan.
Indonesia yang mayoritas penduduknya menggunakan minyak sawit membuat limbah minyak jelantah selalu ada di setiap rumah tangga. Bahkan potensi antara rumah tangga dan unit usaha mikro skala nasional bisa menghasilkan 1,2 juta kilo liter per tahun minyak jelantah.
Kalau minyak jelantah ini dikumpulkan dengan baik, bukan dibuang ke saluran pembuangan atau sampah tentu bisa membantu pengurangan emisi. Kamu yang gemar menggoreng, bisa banget lho untuk mulai mengumpulkan minyak jelantah ini.
Nantinya kamu tinggal salurkan saja ke bank sampah dan pihak bank sampah yang akan menyalurkan ke mitra untuk mengolahnya menjadi bahan bakar biodiesel. Menariknya lagi, setiap minyak jelantah yang kamu setorkan bisa jadi uang!
Apa yang Perlu Kamu Lakukan Demi Mengurangi Emisi
Bukan cuma minyak jelantah saja yang bisa kamu lakukan untuk mendukung penerapan energi terbarukan dan mengurangi emisi. Masih banyak cara lain yang bisa membuat kamu jadi sadar energi. Yuk cek.
1.Β Β Β Β Pakai Kendaraan Ramah Lingkungan
Bolak balik kerja masih dengan motor atau mobil yang menghabiskan bahan bakar fosil? Ingat efek rumah kaca dari emisi kendaraan kamu. Yuk mulai beralih menggunakan sepeda yang bisa bikin kamu juga lebih sehat!
2.Β Β Β Β Pakai Kendaraan Umum
Jarak kantor atau sekolah terlalu jauh untuk ditempuh dengan sepeda? Kamu bisa memanfaatkan transportasi umum seperti kereta atau bus. Kamu sudah berhasil mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan produk emisi.
3.Β Β Β Β Pasang Panel Surya di Rumah
Kalau kamu punya dana lebih, bisa banget memasang panel surya di rumah. Kamu nggak perlu lagi langganan listrik dari pemerintah dan nggak perlu takut mati listrik giliran. Tinggal pilih spanel surya dengan kapasitas yang sesuai kebutuhan rumah.
4.Β Β Β Β Pakai Lampu LED
Kamu yang menggunakan lampu LED sudah pasti akan jarang menggantinya. Karena hasil cahaya lampu LED ini lebih terang sehingga panas yang dihasilkan pun rendah. Artinya jejak karbon dan limbah toksik dalam rumah pun berkurang.
Sudah paham dong sekarang dengan yang dimaksud dengan energi terbarukan. Kamu bisa kok mendukung energi terbarukan dengan mulai mengumpulkan minyak jelantah di rumah. Cari bank sampah terdekat untuk menyetorkannya nanti.
Kamu juga perlu mengajak teman lain untuk menerapkan gaya hidup minim produksi emisi agar iklim bumi kembali normal. Cuaca tidak panas dan aktivitas di luaran pun jadi nyaman.
Sumber:
https://www.bmkg.go.id/press-release/?p=2023-jadi-tahun-terpanas-bmkg-cuaca-panas-tidak-hanya-menyerang-indonesia&tag=press-release&lang=ID
https://lestari.kompas.com/read/2023/05/05/163000886/pembangkit-listrik-tenaga-panas-bumi-di-indonesia-beserta-lokasinya?page=all#
https://kumparan.com/solar-kita/4-lokasi-plts-terbesar-di-indonesia-1wOnBgurkwS/full