Pemasangan angkur dengan semen grouting adalah proses penting dalam dunia konstruksi. Khususnya untuk menjamin kekuatan dan kestabilan sambungan antara struktur beton dengan elemen lain seperti mesin, bearing, atau komponen pracetak.
Grouting yang dilakukan dengan benar akan memastikan angkur mampu menahan beban tarik dan tekan secara maksimal, serta memperpanjang umur struktur secara keseluruhan.
Artikel ini akan memberikan Anda pemahaman mengenai tips pemasangan angkur dengan semen grout. Supaya pemasangannya tepat dan tidak mudah keropos.
Cara Pasang Angkur Semen Grouting
Angkur adalah komponen atau perangkat dalam konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan, mengikat, atau menahan dua atau lebih elemen struktur bangunan secara kuat dan stabil.
Dalam praktiknya, angkur paling sering berupa baut berbahan baja (anchor bolt) yang ditanamkan pada beton. Tujuannya untuk menghubungkan beton dengan elemen lain seperti baja, kayu, atau mesin
Dengan peran vital tersebut, angkur menjadi salah satu elemen penting dalam memastikan kekuatan, kestabilan, dan umur panjang bangunan atau struktur yang dibangun
Untuk itu, saat memasang angkur tidak boleh sembarangan. Berikut adalah tips pemasangan angkur dengan semen grouting agar hasilnya kuat dan tahan lama.
1. Persiapan Lubang Angkur yang Bersih dan Kering
Pastikan lubang angkur benar-benar bersih dari debu, minyak, air, dan kotoran lain sebelum pemasangan. Permukaan beton sebaiknya dibuat kasar agar daya rekat mekanis antara grout dan beton lebih maksimal.
Jika ada sisa minyak atau lemak, bersihkan menggunakan pelarut yang sesuai. Sebab, kondisi lubang yang bersih dan kering sangat penting untuk mencegah kegagalan adhesi.
2. Gunakan Mal atau Penjepit untuk Menjaga Posisi Angkur
Agar posisi angkur tetap presisi sesuai gambar kerja, gunakan mal (template) atau penjepit khusus selama proses pemasangan. Hal ini mencegah angkur bergeser saat grouting dituangkan.
Jangan lupa untuk cek ketinggian dan posisi angkur menggunakan waterpass atau alat ukur lain sebelum pengecoran grout dimulai. Pastikan angkur terpasang dengan stabil sebelum proses pengecoran dimulai.
3. Campur Semen Grout sesuai Petunjuk
Setiap produk semen grout memiliki takaran air dan metode pencampuran berbeda. Anda sebaiknya menggunakan petunjuk penggunaan dari produsen.
Umumnya, campurkan semen grout dengan air bersih secara perlahan, aduk dengan mixer kecepatan rendah (400–600 rpm) selama 3–4 menit hingga adonan homogen dan tidak ada gumpalan.
Hindari penambahan air berlebihan karena akan menurunkan kekuatan akhir grout. Selalu ikuti rekomendasi produsen untuk hasil maksimal.
4. Tuang Grout Satu Sisi Saja
Tuangkan grout dari satu sisi lubang angkur atau base plate secara perlahan. Cara ini untuk mencegah udara terperangkap di dalam rongga dan memastikan seluruh area terisi sempurna.
Jangan menuang dari beberapa sisi sekaligus agar tidak terjadi void atau rongga udara yang bisa melemahkan sambungan. Jika perlu, gunakan head box atau alat bantu agar aliran grout tetap lancar.
5. Perhatikan Waktu Kerja Grout
Semen grout memiliki waktu kerja terbatas, biasanya sekitar 25–30 menit setelah pencampuran tergantung produk dan suhu lingkungan. Pastikan seluruh proses penuangan selesai sebelum grout mulai mengeras.
Hindari penggunaan grout yang sudah mulai setting karena kekuatannya tidak optimal.
6. Lakukan Curing setelah Pengecoran
Setelah grout dituangkan, lakukan curing basah minimal 3 hari dan maksimal 7 hari. Tergantung dengan jenis semen grouting yang Anda gunakan.
Teknik ini bisa Anda lakukan dengan menggunakan goni basah, kain basah, atau bahan kimia khusus curing (antisol). Curing sangat penting untuk mencegah penguapan air secara cepat yang bisa menyebabkan retak dan penurunan kekuatan akhir grout.
7. Lakukan Pengujian Tarik (Pull-Out Test) jika Diperlukan
Untuk memastikan kualitas dan kekuatan sambungan angkur, lakukan pengujian tarik (pull-out test) terutama pada proyek-proyek vital atau konstruksi berat.
Pengujian ini akan mengukur sejauh mana angkur mampu menahan gaya tarik sebelum terlepas dari beton.
Hasil pengujian menjadi acuan apakah pemasangan sudah sesuai standar atau perlu perbaikan.
8. Bersihkan Sisa Grout Segera setelah Pemasangan
Setelah proses grouting selesai, segera bersihkan sisa grout yang menempel pada alat atau permukaan sekitar sebelum mengeras. Gunakan alat pembersih yang sesuai, seperti spons basah atau alat pengikis, untuk membersihkan sisa grout yang belum mengeras.
Grout yang sudah mengeras hanya bisa dibersihkan secara mekanis, sehingga pembersihan dini akan menghemat waktu dan tenaga Anda.
Gunakan Semen Grouting dari Sika, Ini Produknya!
Pemasangan angkur dengan semen grout yang tepat sangat menentukan kekuatan dan daya tahan struktur.
Mulai dari persiapan lubang yang bersih, pencampuran grout sesuai petunjuk, penempatan angkur yang presisi, hingga curing dan pengujian, semua tahap harus dilakukan dengan teliti.
Anda bisa menggunakan semen grouting dari Sika untuk hasil yang maksimal. Sika unggul dalam kualitas dengan aplikasi yang mudah, siap pakai, hanya satu komponen (cukup menambahkan air.
Selain itu, grout mudah mengalir dan mengisi setiap celah. Daya rekatnya juga tinggi dan tidak segregasi atau bleeding.
Anda bisa memilih SikaGrout® FM, SikaGrout®-215 M, SikaGrout®-215 (new), atau SikaGrout®-280 HS. Pilih sesuai kebutuhan Anda!
Sika sudah memiliki pengalaman selama 113 tahun dan sudah handle project global. Di Indonesia misalnya, Sika sudah menghandle Parquet Floor Bonding Casa Grande Residence. Sika juga yang pertama kali mencetuskan waterproofing semen di Indonesia.
Dengan mengikuti tips di atas, sambungan angkur akan lebih kuat, stabil, dan tahan lama. Sehingga struktur bangunan tetap aman dalam jangka panjang. Lakukan konsultasi dan pemesanan pada laman berikut ini.