Di tahun 2023 Indonesia harus waspada dengan karhutla karena El Nino, dimana peristiwa serupa pernah terjadi di 1997 dan 2015 lalu. Baru-baru ini, melansir dari Tempo.com pada 12 Agustus 2023 telah terjadi karhutla di Kalimantan Barat yang diperkirakan sampai 25 hektar.
Melansir Databoks Katadata, karhutla juga terjadi di provinsi Jambi dari Januari hingga Agustus 2023 menghabiskan 229,54 ha dimana 15,13 ha adalah lahan gambut. Menurut BMKG, El Nino masih akan memicu cuaca panas ekstrim dari Agustus sampai Oktober 2023 dan bisa jadi penyebab karhutla.
Jika ini terus terjadi, apa yang akan terjadi pada Indonesia?
Mengapa Lahan Gambut Begitu Penting!
Masih ingat dengan materi pelajaran soal lahan gambut waktu SD? Indonesia adalah pemilik lahan gambut seluas 21 juta ha yang ada di Sumatera, Kalimantan serta Papua. Lahan yang terbuat dari tumpukan material organik seperti sisa pohon terjadi selama ribuan tahun ini punya peranan yang begitu besar.
Berikut ini peranan dari lahan gambut yang menjadikannya begitu penting untuk dilindungi.
1. Bekerja Sebagai Tandon Air saat Kemarau
Lahan gambut punya fungsi utama sebagai tempat untuk menyimpan air atau tandon. Tumpukan material organik di dalam lahan ini ternyata bisa menampung air 450-850% dari berat keringnya.
Tidak hanya itu, gambut yang sudah terdekomposisi bisa menahan air yang jumlahnya 2 sampai 6 kali lipat dari berat keringnya. Artinya dengan banyaknya air yang ditampung oleh lahan gambut masalah kekeringan saat kemarau atau banjir dapat teratasi.
2. Sumber Pendapatan Masyarakat
Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lahan gambut, dapat dengan mudah mendapatkan tanaman hingga hewan yang menjadi sumber pangan. Sumber daya alam yang ada di lahan gambut ini juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber penghasilan. Lahan gambut pun berfungsi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
3. Habitat Flora dan Fauna
Lahan gambut yang sudah terbentuk sejak ribuan tahun yang lalu kini menjadi habitat dari hewan dan juga tanaman. Semua itu perlu dibudidayakan karena erat kaitannya dengan sumber pendapatan masyarakat tadi. Flora dan fauna ini juga akan menjaga ekosistem lahan gambut.
4. Menjaga Terjadinya Perubahan Iklim
Tidak banyak yang sadar bahwa lahan gambut bekerja menyimpan cadangan karbon yang cukup besar. Dibandingkan hutan biasa, lahan ini bisa menyerap dua kali lebih banyak karbon yang ada di dunia. Jika lahan ini hilang otomatis simpanan karbon jadi terlepas kembali ke udara.
Proses Terbakarnya Lahan Gambut
Lahan gambut menjadi area yang sangat mudah terbakar apabila tidak dilestarikan dengan baik. Proses kebakaran yang terjadi pun melalui beberapa tahapan yaitu:
1.Β Penyebab Lahan Gambut Terbakar
El Nino digadang-gadang menjadi alasan utama terjadinya karhutla khususnya di lahan gambut, karena menimbulkan kekeringan panjang dengan berkurangnya curah hujan. Padahal El Nino hanya salah satu faktor, masih banyak faktor lain yang perlu diperhatikan.
Pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit menjadi faktor cukup besar lainnya.Β Pengeringan lahan gambut dapat mengeluarkan rata-rata 55 metrik ton karbon yang sama saja seperti membakar 6.000 galon bensin lebih.
Penyebab lainnya juga termasuk pecinta alam yang naik gunung dan menyalakan api unggun namun tidak memadamkannya. Cukup banyak juga masyarakat yang membuang puntung rokok sembarangan ke lahan kering padahal baranya masih menyala yang akhirnya menimbulkan kebakaran.
2. Kebakaran yang Dalam Sampai Berbulan-Bulan
Hutan gambut yang hilang atau kering dapat menjadi titik api yang sangat rawan. Pada saat kebakaran pertama kali terjadi di lahan gambut kering, api bisa menyebar dengan cepat. Penyebarannya tidak hanya luas namun juga di kedalaman sampai 4 meter.
Ketika api pada permukaan sudah dipadamkan namun di bagian lapisan dalam bara atau api masih ada. Hal inilah yang membuat sewaktu-waktu kebakaran kembali muncul dan bertahan sampai berbulan-bulan.
Menjalarnya api dari lahan gambut kering yang terbakar ini bisa juga mencapai area pemukiman masyarakat.
Dampak Kebakaran Pada Lahan Gambut
Memperhatikan peranan dari lahan gambut, apabila terjadi kebakaran tentu dampaknya begitu besar. Bukan hanya soal restorasi yang sulit namun juga yang paling utama adalah kerugian ekonomi negara secara keseluruhan.
Apalagi mengingat untuk menciptakan lahan gambut butuh beribu-ribu tahun. Beberapa dampak berikut inilah yang sebaiknya bisa diantisipasi dari sekarang.
1.Β Β Β Β Kerusakan Ekosistem
Menjadi habitat flora dan fauna, ketika lahan gambut terbakar maka ekosistem pun akan rusak. Banyak dirasakan oleh penduduk sekitar yaitu satwa liar yang masuk ke pemukiman karena rumahnya terbakar.
Keanekaragaman hayati pun akan hilang, bahkan tidak sedikit tanaman langka yang punah karena kebakaran. Fungsi ekologis hutan gambut seperti menyimpan cadangan karbon dan keseimbangan tata air pun rusak.
2.Β Β Β Β Penduduk Sekitar yang Kehilangan Ruang Hidup
Masyarakat yang memiliki mata pencaharian sebagai petani tidak lagi memiliki lahan untuk dikerjakan. Hal ini tentu saja berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar. Perubahan mata pencaharian sebagai buruh pun bisa terjadi besar-besaran.
3.Β Β Β Β Ragam Masalah Sosial dan Kesehatan dari Kabut Asap
Karhutla sudah pasti menimbulkan kabut asap skala besar yang menimbulkan masalah kesehatan. Tidak sedikit juga pendidikan yang terhambat karena rata-rata sekolah diliburkan.
Aktivitas perekonomian juga jadi terhambat begitu juga akses transportasi darat dan udara yang tidak bisa dilakukan.
4.Β Β Β Β Iklim yang Berubah Cepat Cenderung Ekstrim
Iklim mempengaruhi kehidupan manusia, karena karhutla di hutan gambut maka cuaca ekstrim bisa saja terjadi. Panen pun akan sering gagal dan berbagai penyakit baru dapat muncul. Dataran pesisir lama kelamaan juga akan hilang.
Berbagai Upaya untuk Mencegah dan Mengendalikan Karhutla
Perlu adanya upaya yang meliputi pencegahan, pemadaman sampai dengan usai terjadinya karhutla. Mau tidak mau berbagai lapisan masyarakat hingga pemerintah harus saling membantu untuk melakukan upaya ini.
Upaya Mencegah
Demi mencegah terjadinya kebakaran lahan gambut dari sisi pemerintah perlu adanya revisi peraturan perundangan soal izin perluasan lahan di lahan gambut. Alih fungsi lahan gambut menjadi lahan kelapa sawit jadi perhatian utama.
Selain itu perlu juga adanya pengamanan dan pengamatan pada titik rawan kebakaran di berbagai lahan gambut.
Upaya Pemadaman
Karhutla yang terlanjur terjadi harus ditangani dengan cepat seperti pembuatan sekat bakar demi mencegah penyebaran api. Begitu juga pemadaman manual menggunakan mobil pemadam kebakaran.
Pada karhutla yang skala cukup besar perlu didukung dengan water bombing yaitu menjatuhkan air dari helikopter. Terakhir upaya pemadaman juga memanfaatkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk menciptakan awan hujan pada area terbakar.
Upaya Pasca Karhutla
Restorasi gambut yang meliputi rewetting, revegetation dan revitalitaion menjadi upaya utama yang perlu dilakukan usai kebakaran lahan gambut. Kegiatan restorasi ini perlu monitoring yang jelas agar prosesnya berjalan dengan benar.
Demi terciptanya upaya ini tentu banyak tantangan yang harus dihadapi. Sebagai masyarakat Indonesia yang turut melindungi lahan gambut, maka menyerukan awareness soal pentingnya lahan gambut jadi langkah besar yang perlu dilakukan.
Menyuarakan secara konsisten dapat membantu kesadaran masyarakat yang lebih luas lagi nantinya. Tak lupa juga untuk terus mendorong komitmen pemerintah untuk serius dalam pengelolaan dan perlindungan lahan gambut.
Literasi tentang lahan gambut dan karhutla ini memang kudu terus disebar luaskan. Sebelum aku ikut webinar online bersa Eco Blogger Squad aku juga belum terlalu paham perihal lahan gambut dan permasalahannya ini. Cukup dikagetkan dengan fajta-fakta mirisnya. Karena itu, kita harus ikut peran serta minimal menyebarkan informasi tentang upaya pencegahan karhutla. Yuk aktif ikut serta ikut serta menjaga hutan di Indonesia di TUFI (Team Up For Impact).