Loading

8 Alasan Wanita Memilih Tetap Bekerja Meski Sudah Menikah

Topik kenapa wanita lebih memilih bekerja atau kenapa wanita nggak memilih buat dirumah aja sebenarnya terlalu panas untuk dibahas ya. Saat topik ini diangkat beberapa pihak merasa bahwa topik ini memang layak untuk di perdebatkan.

Berdebat?? Kenapa berdebat? Terkesan harus menang salah satukah? Padahal kalau mau sama-sama sadar mah semua masalah kan bisa dilihat dari dua sisi atau dari dua perspektif yang berbeda. Yang baik menurut kita belum tentu baik buat orang lain, pun begitu sebaliknya.

Membahas masalah “lebih baik mana, wanita bekerja atau wanita yang jadi ibu rumah tangga saja” sebenernya tidak perlu mencapai kata mufakat.

Menurutku tidak bisa disimpulkan, hanya masing-masing berhak beropini dengan alasan-alasannya masing masing. Toh hidup orang ya orang itu sendiri yang jalanin. Baik buruk atau resiko kan emang selalu melekat pada semua keputusan yang diambil.

So, dont judge too early.

Hal yang paling sering aku dengar dari wanita yang berkerja yang mengomentari wanita yang dirumah saja adalah “duh, eman ilmunya, duh gag berkembang jadi ibu rumah tangga aja”.

Kemudian hal yang paling sering aku dengar dari wanita rumah tangga yang mengomentari wanita karir adalah “duh, kasian anaknya ditelantarin, tega nyuruh orang tua yang udah sepuh ngrawat anaknya, duh kasian anaknya dari kecil dikasihkan ke babysitter” hmmmmm julid…. -_______-

Padahal sebenarnya keduanya punya niat yang sama-sama baik untuk keluarganya.

alasan wanita tetap memilih bekerja

Wanita karir lebih memilih keputusannya demikian untuk kehidupan anaknya nanti yang lebih baik, bisa membiayai sekolah dengan baik, bahkan bisa memberikan jaminan misal asuransi untuk anaknya kelak, bentuk kerja sama yang baik secara finansial dengan suami.

Sedangkan yang memilih dirumah saja juga punya niat baik agar pendidikan moral anak mungkin bisa lebih tertanam sejak dini dan berasal dari didikan Ibu kandungnya sendiri.

Nah kan., semua punya niat baik kok. Ini hanya gambaran dari orang-orang yang sering membuat perdebatan topik ini.

BACA JUGA: Pentingnya Membuat Anggaran dan Mencatat Laporan Keuangan Pribadi

Terkesan arogan rasanya saat ada wanita yang bicara bahwa menjadi wanita pekerja lebih baik ketimbang wanita yang hanya dirumah saja, pun sebaliknya. Jadi disini aku tidak akan MEMBANDINGKAN keduanya. Please, girls. Semua wanita kan istimewa.

Trus kenapa aku nulis ini? Nah balik ke paragraf satu, aku hanya ingin beropini dan menyampaikan atau bercerita tentang cara pandang aku SEKARANG yang mengatakan bahwa ada banyak alasan kenapa wanita lebih memilih untuk mempunyai karirnya sendiri, bahkan sampai saat sudah berkeluarga nanti.

Sekarang?

Yup karena hal ini kondisional sebenarnya. Aku berbicara ini pada kondisi aku sekarang, entah nantinya akan ada kondisi yang menuntutku untuk berfikir bahwa aku harus dirumah saja ya beda lagi ceritanya.

Dan ya, kondisional karena sekeras apapun aku ingin tetap bekerja nanti saat sudah menikah ,tetap saja saat kondisi benar-benar menuntut aku dirumah ya apa boleh buat.

Dan yup, kondisional karena aku berfikir dua tipe wanita yang beda pandangan tentang ini juga pasti punya kondisi yang berbeda dalam hidupnya.
Yuk kita bahas lebih dalam.

 

Alasan Wanita Memilih untuk Tetap Bekerja Meski Sudah Menikah

1. Membantu Suami dan Perekonomian Keluarga (FINANCIAL)

Yup, keluarga kan tentang kerja sama. Dan kebutuhan setelah berkeluarga pun pasti akan berlipat ketimbang jaman masih single yaa. Beruntung bagi yang suaminya sudah bisa memenuhi semua kebutuhan istri dan anaknya kelak.

Bisa disini maksud aku adalah berlebih, punya dana yang lebih sehingga tanpa istri kerjapun uangnya masih berlebih-lebih hehe. Namun bagi yang suaminya masih mempunyai pemasukan yang serba pas bahkan kurang tentu akan membantu sekali saat istri ikut serta menjadi sumber pemasukan keluarga.

Namun jangan salah, jaman sekarang ini tak melulu wanita yang berkarir adalah karena suaminya mempunyai pemasukan yang ‘pas-pasan’ namun lebih dari itu. Yang suaminya sudah cukup uang pun banyak yang tetap memilih bekerja. Kenapa? Karena ada hal-hal yang secara financial memang harus “dijagakno” kalau dalam bahasa jawa. Maksudnya adalah harus ada uang jaga-jaga untuk hal lain.

Jadi kata ‘cukup’ itu relatif. Kalau bias dapat lebih kenapa enggak. Toh nantinya digunakan untuk hal-hal yang baik. Misalnya untuk investasi jangka pendek dan panjang, cicil atau tunai segala macam misalnya rumah, mobil atau tanah. Saving untuk biaya sekolah anak di masa depan atau asuransi untuk anak.

Intinya membantu finansial untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan. Ya kali orang modern mau hidupnya flat-flat aja gag pengen ada kemajuan. Nah akan lebih baik mungkin kalau dalam hal ini memang suami dan istri sama-sama bekerja sama mengumpulkan pundi-pundi untuk masa depannya kelak. Kalau semua hanya dibebankan pada suami rasanya akan kewalahan sekali fisik dan pikirannya.

2. Lebih Bijak Mengontrol Keuangan, Karena Sadar Betapa Sulitnya Mencari Uang

Wanita katanya kan manajer keuangan dalam rumah tangga ya. Nah dengan kita bekerja dengan tenaga, waktu dan pikiran sendiri maka akan menimbulkan kesadaran bahwa untuk memperoleh uang, kita (wanita) harus menukarnya dengan susah payah.

Alhasil kita akan lebih menghargai apa yang sudah didapatkan. Akan ada perhitungan yang jelas uang nanti untuk apa saja. Semua sudah dalam hitungan dan budget yang disusun, hal ini agar keuangan kita dan suami akan terkontrol, semua kebutuhan terpenuhi dan semua pengeluaran prioritas tercapai.

3. Membantu Orang Tua

Percayalah bahwa menjadi seperti apa nanti kita wajib membantu orang tua. Menikah bukan berarti membuat tanggung jawab kita terhadap orang tua terputus. Dengan segala kebutuhan yag ada nanti kita harus tetap menyisihkan beberapa rupiah tentunya untuk kedua orang tua kita.

Atau kita atur budget khusus untuk keadaan keadaan tertentu yang diluar rencana. Atau sekedar ingin meberi atau membelikan orang tua sesuatu, kan gag mungkin kita nggak ingin orang tua kita tersenyum dengan pemberiam kita.

Dan nggak akan terlalu berat rasanya kalau biaya biaya ini dibelanjakan dari uang hasil keringat sendiri. Syukur-syukur kalau suami bisa menopang semua keperluan kita termasuk saat saat kita ingin memberikan sesuatu atau membantu orang tua. Kalau tidak? Kan kita sendiri yang sedih gag bisa bantu orang tua. So salah satu jalannya ya kita sebagai wanita mencari pemasukan sendiri untuk hal hal seperti ini.

Jadi alangkah baiknya jika nanti menikah misal suami tidak mengijinkan bekerja, coba pastikan dulu apakah suami bersedia menyisihkan atau memberikan beberapa rupiah saat nanti kita ingin memberikan kepada orang tua.

4. Mengaktualisasikan Diri, Pembuktian Diri

Ini alasan yang cukup kuat menurutku. Setiap orang dibekali dengan bakat dan kemampuannya masing masing. Tak terkecuali para wanita. Banyak wanita yang punya kemampuan dan skill yang mumpuni untuk berkerja.

Mengaplikasikan ilmu dan pengalamannya dalam bidangnya masing masing. Potensi-potensin seperti ini kadang terasa ’eman’ untuk disia-siakan dan tidak dikembangkan.

Wanita yang berfikir seperti ini akan lebih memilih untuk menyalurkan potensinya dengan bekerja. Syukur-syukur ilmu dan skill nya bisa bermanfaat untuk orang lain, syukur syukur dari potensi dan skill itu bisa menghasilkan rupiah. Alhamdulillah.

5. Berjaga-Jaga Dengan Segala Kondisi Terburuk (Tetap Bisa Mandiri)

Naudzubillah, tidak ada satupun wanita yang mengharapkan sesuatu yang buruk terjadi dalam kehidupannya. Namun kita sebagai manusia sudah diajarkan untuk berikhtiar dan bertawakal atas apapun yang menimpa, termasuk untuk kondisi kondisi buruk yang terjadi.

Misalkan dalam keadaan tertentu seperti suami atau orang tua (intinya tempat bersandar dalam hal apapun) dipanggil Tuhan lebih dulu, ternyata juga tak ada asuransi dan lain-lain. Kemudian jika berada dikondisi misal suami dipecat atau ada PHK masal. Apa yang harus dilakukan wanita dengan kondisi demikian? Berpasrah diam? Ga mungkin kan. Logika harus tetap berjalan.

Untuk itu beberapa wanita berfikir bahwa hanya bersandar pada suami bukanlah satu hal yang baik. Banyak wanita modern yang sudah berubah sudut pandang bahwa wanita haruslah tetap bisa berdiri tegak tanpa siapapun disampingnya. Tetap bisa melanjutkan hidupnya dengan baik.

6. Tetap Bersosialisasi

Bekerja adalah tentang kerja sama sebuah tim atau lebih dalam satu lingkungan kerja. Jadi bisa dipastikan akan ada interaksi dan hubungan secara personal dan kelompok. Maka dari itu bisa dibilang tempat kerja salah satu tempat untuk bersosialisasi. Gag akan disebut makhluk sosial jika manusia tak bersosialisasi.

Bertemunya seorang wanita dengan individu lain akan memperluas cara pandang dan pikiran akan satu hal atau lebih, karena diskusi dan percakapan hampir terjadi setiap hari. Tidak lupa, membangun relasi adalah satu step yang baik untuk masa sekarang dan masa depan.

Melihat dan mendengar cerita dari relasi atau teman kerja satu tim juga tentu akan sangat menyenangkan. Lebih menyenangkan lagi karena hal ini bisa menjadi topik yang baik untuk diceritakan atau didiskusikan dan dibahas dengan suami di rumah. Asik bukan. πŸ™‚

7. Bekerja Adalah Kegiatan Mengisi Waktu Yang Positif

Banyak yang bilang kalau wanita yang memilih bekerja diluar rumah karena manghindari kegiatan-kegiatan yang kurang berfaedah misalnya jadi tukang gosip di rumah dengan ibu-ibu lain. Hhaa.. ini lucu tapi masuk akal sih.

Apalagi kalau misal punya anak tapi si anak udah mulai sekolah. Akan ada watu luang yang bisa jadi digunakan untuk hal begituan. Ataua misalnya juga untuk sekedar arisan atau kongkow semacamnya. LOL (jangan dimarahin plisss, jangan tersinggung plissss. Hihi).

8. Bekerja Sebagai Bentuk Penghargaan Kepada Diri Sendiri  (Memuaskan Diri Sendiri)

Namanya wanita, lelah bekerja pastilah punya keinginan untuk mendapatkan kepuasan dari hasil kerjanya. Sudah bukan hal aneh wanita suka belanja, suka merawat diri, ke salon, treatment dan hal hal lainnya.

Nah dengan mempunyai penghasilan sendiri, setidaknya istri sudah meringankan beban suami. Tak melulu harus minta ke suami untuk hal hal demikian. Gimana? Happy kan pasti si suami punya istri yang pengertian begini. Eaakk..

—————————

Well, apapun keputusan dan pilihannya, menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya atau memilih bekerja diluar rumah akan sama mulianya selama disertai dengan kesadaran akan tanggung jawabnya sebagai wanita atau istri.

Menjadi ibu rumah tangga dengan seabrek aktivitasnya adalah hal yang sungguh-sungguh mulia. Tetapi wanita yang bekerja diluar rumah dan bisa mengatasi pekerjaan dan tanggungjawabnya dirumah adalah wanita yang luar biasa.

Jadi, keputusan tetap ditangan Anda. Hehe. Semoga ketujuh alasan yang aku tulis di atas bisa membantu para wanita yang sedang mempertimbangan untuk bekerja atau tetap dirumah saja ketika sudah menikah nanti. Yang terpenting semua atas diskusi dan ijin pasangan yaa,.. asal niat baik insyaalloh berkah. Amin

Pasti akan selalu yang dikorbankan dari semua keputusan yang kita ambil. Kalau kata ilmu ekonomi mah “high risk high return, low risk low return”. memang harus ada yang selalu dibayar untuk suatu hal yang diinginkan (pencapaian). Resiko besar kemungkinan pengembalian besar, pun sebaliknya.

Oh iya tulisan ini juga aku tujukan untuk mengapresiasi semua wanita-wanita diluar sana yang telah sanggup dan sukses menjadi ibu rumah tangga sekaligus menjadi wanita karir. Semoga aku bisa menjadi seperti kalian suatu saat nanti. Amin

 

Apalah aku yang berani nulis topik ini padahal belum menikah. Mohon dimaafkan yaa…
@rinie_noe
svg

What do you think?

Show comments / Leave a comment

31 Comments:

  • Andika

    December 14, 2017 / at 5:07 amsvgReply

    Sebenarnya wanita bekerja tidak masalah asal tetap keluarga prioritas utama. Bahkan, ini juga berlaku untuk laki laki menurut saya, karena dalam keluarga tidak hanya figur ibu saja yang dibutuhkan melainkan ayah juga. Yang paling terpenting baik suami dan istri saling mengerti serta mendukung dengan begitu kapal yang bernama rumah tangga tetap berlayar tanpa khawatir tenggelam. πŸ˜€

    • Celoteh Dini Hari

      December 14, 2017 / at 5:31 amsvgReply

      Wah mas nya ciamik sekaliiii.. Bener bener . Dari sisi laki juga sehatusnya gitu. Krna rumah tangga kan tanggung jawab bersma. Yang penting saling diskusi, saling bantu dan saling support yaa..

  • Akarui Cha

    December 14, 2017 / at 9:22 amsvgReply

    Alasan alasan di atas lah yang sebenarnya juga membuat saya memilih untuk tetap bekerja, walaupun bukan jadi karyawan kantoran lagi, melainkan freelancer. Bagi saya, itu jalan tengah yang terbaik agar saya tetap bisa mengaktualisasikan diri, tetapi tetap bisa menjadi ibu yang sering berada di rumah, mengikuti amanah suami.

    • Celoteh Dini Hari

      December 14, 2017 / at 9:34 amsvgReply

      Wah bener banget mbak. Daripada berdebat kalau misal kehendak wanita dan suami berbeda. Itu bisa jadi solusi. Masih bisa dirumah masih bisaa full urus keuarga yaa.. Masih tetap bisa mengaktualisasikan diri. Jadi masih byk manfaatnya.. Masih bisa menghaslkan dan bantu suami. Alhamdulillah mbak. Keren bgt bisa gitu.

  • Herva Yulyanti

    December 22, 2017 / at 10:43 pmsvgReply

    sebaga ibu bekerja yg sering dijulidin emang rasanya lelah padahal mereka yg julid itu ga tau alasan2 yg saya pilih untuk ttp
    bekera ya sudah akrg sih saya enjoy aja mu dijulidin kek yg ptg keluarga ttp saya urus meski saya bekerja hehehe

    • Celoteh Dini Hari

      January 11, 2018 / at 4:37 pmsvgReply

      semangat terus mbak nyaaa.. yg penting niat nya baik dan dilakuin dengan baik, for better future ya mbak :))

  • Eplekenyess

    January 30, 2018 / at 2:43 pmsvgReply

    wuahh mantebbb yaaa

    Ads:
    Cara Cek
    Harga Iki

  • Ragil Priya

    February 11, 2018 / at 2:37 pmsvgReply

    Wah, istri saya juga wanita karir, bidang kesehatan. Jadi kadang kerja harus shift. Kalau istri lagi dapat shift sore sampai malam, pagi anak sama bundanya (istri), sore anak sama saya. Akhir pekan selalu disempatkan jalan bertiga. Bener-bener quality time bersama keluarga. Thanks for sharing mba οΏ½οΏ½

    • Celoteh Dini Hari

      February 11, 2018 / at 2:55 pmsvgReply

      Wah keren mas. Pasti koordinasi suami sama istri baik bgt ini. Kerjasama nya ok demi masa depan anak juga. Istri juha bisa lebih berkembang dgn bekerja diluar.. Yg penting keluarga gag terbengkalai dan bisa saling support ya mas.

      Thanks for reading mas.

  • jangguik

    February 13, 2018 / at 7:16 amsvgReply

    walapun saya belum menikah. masi kuliah soalnya, menururut saya nggk apa2 seorang istri bekerja asalakan jangan lupa ngurusin rumah tangganya. Itung2 bantu laki nya kan…

    artikel yang menarik mbak…
    yuk mampir : TauPintar.net

    • Celoteh Dini Hari

      February 13, 2018 / at 7:39 amsvgReply

      Setuju mbak. Saya juga belum menikah dan berfikiran sama kayak mbak yang penting keluarga terurus dengan baik. πŸ™‚ menjadi realistis jaman sekarang penting..

      Siap mbak. Otw kesana..

  • Amir Mahmud

    March 1, 2018 / at 4:16 amsvgReply

    Ada yang bilang kalo suami bekerja gaji 50%, tapi kalo istri bekerja, gaji jadi 100%

    • Celoteh Dini Hari

      March 1, 2018 / at 4:31 amsvgReply

      Istimewa ya mas. Hehe

  • rezaharahap

    March 20, 2018 / at 9:20 amsvgReply

    Bekerja memang menjadi pilihan bagi seorang wanita, tapi bukan berarti menjadi wajib, karena memang sifatnya hanya sebagai tambahan pendapatan disamping dari Suami, keren artikelnya mbak,
    Kunjungi juga post saya : Cara Memulai Bisnis Anak Muda Generasi Z

    • Celoteh Dini Hari

      March 21, 2018 / at 4:14 amsvgReply

      Betul mas gag ada kewajiban. Wajiibnya patuh ke suami. πŸ™‚

      Wanita pekerja hanya berfikir realistis bahkan berniat kerjasama sama suami secara financial.

      Makasih mas nya.. πŸ™‚

  • Fransisca Williana Nana

    March 27, 2018 / at 5:32 amsvgReply

    Artikelnya bagus mbak. Wanita kerja juga punya tujuan-tujuan yang baik, enggak sekedar 'biar ada kegiatan aja' ya kan?

    Kalau dipikir pikir, beban pekerjaan ditumpahkan ke pria seorang sih kasihan juga. Syukur-syukur kalau pekerjaan dijalani dgn oke, kalau lagi keberatan? Kasihan, istri perlu membantu. Dan begitu pula kalau pekerjaan rumah juga dibebani ke istri seorang sih kasihan juga. Masak, anak, bersih kotornya rumah, isi perut keluarga, semua dibebani ke istri. Kasihan juga…

    Menikah itu 2 insan menjadikan satu bukan? Alangkah lebih baiknya bila bisa bekerja sama dalam mengurus kehidupan rumah tangga supaya punya ikatan saling membutuhkan keduanya huehehe.

    Willynana.blogspot.com

    • Celoteh Dini Hari

      March 27, 2018 / at 6:47 amsvgReply

      Iya betul banget mbak. Menikah kan kerjasama 2 manusia.

      Financial pasti penting dipikirin buat masa depan keluarga. Saya emang belum nikah tapi membayangkan suami mikir keuangan sendiri kok ya kasian. Mau minta macem2 ya gag tega. #kayaknya. Belum lagi kemungkinan kemungkinan terburuk di masa depan. Kalo misal pas suami nti rejekinya lagi diuji ato lagi seret kan kita juga butuh back up yaa..

      Kalo saya sih mikir realistis gtu aja. Hehe.. .
      Dan bener tuh. Jadi nnti suami juga lebih ngerti bisa mbantuin kerjaan rumah juga kan si istri juga udah bantu dari finansial. Balik lagi ke kerjasama :))

  • Irfan

    March 29, 2018 / at 11:35 pmsvgReply

    Saya salut dengan wanita yang memikirkan karir serta kelaurga. Karena jelas-jelas menjadi multi talent yang oke dibidang kerja dan mengatur rumah tangga bukanlah hal yang mudah. Memang isu ini paring sering diperdebatkan. Tapi sisi positif wanita karir juga gak kalah banyak ya.. Artikel ini bisa membuka perspective orang tua terhadap calon menantu haha

    • Celoteh Dini Hari

      April 2, 2018 / at 3:20 amsvgReply

      Way bener kata mas. Bisa mengubah pandangan calon mertua yaaa.. Semoga bermanfaat :))

  • Bang Day

    September 14, 2018 / at 11:55 amsvgReply

    Setuju mba, utamanya poin bahwa wanita juga perlu sarana aktualisasi diri. Istri saya sendiri sih memilih di rumah saja untuk mengurus anak-anak.

    • Celoteh Dini Hari

      November 13, 2018 / at 1:57 amsvgReply

      Betul mas. Wanita juga perku hal Seperti itu . Semua asal dijalankan dgn tanggung jawab mau di rumah aja ato kerja diluar insyalloh barokah kan. . πŸ™‚

  • Pringadi

    November 12, 2018 / at 12:45 amsvgReply

    Masuk akal. Meski kalau aku pengennya perempuan ga usah kerja yang kantoran. Bikin bisnis atau jadi blogger. Kantoran boleh hanya guru. Eh.

    • Celoteh Dini Hari

      November 13, 2018 / at 1:56 amsvgReply

      Bener mas klo secara ekonomi merasa cukup emang mending milih di rumah mas biasanya. Hehe. Trgantyng pribadinya. Yg penting niatan nya baik semua ya kan. .. πŸ™‚

  • Astria tri anjani

    January 18, 2019 / at 10:38 amsvgReply

    Kalau saya pengen dua-duanya mabk, jadi ibu rumah tangga tapi juga bisa kerja, semisal jualan online dari rumah, jadi blogger, penulis, atau youtuber he…he…?
    Ada 8 alasan tapi mbaknya salah nyebut "…ketujuh alasan yang saya sebut di atas…"
    Sekedar mengingatkan doang mbak.
    He..he..?

    • Celoteh Dini Hari

      January 18, 2019 / at 2:57 pmsvgReply

      bener mbak. apapun keptusan seorang ibu pasti yang terbaik untuk keluarga dan anaknya..

      eh iya ada yg belum diganti. hihi makasih mbak nya. wah mbak baca detail sekali,,, terharu aku mbak πŸ™‚

  • Aorlin

    September 16, 2019 / at 8:09 pmsvgReply

    saya sih lebih suka kalau nanti saya punya istri, istrinya lebih baik bekerja dirumah saja, atau mungkin buka usaha kecil2 dirumah. *itu Pemikiran Jomblo yaa #wkwkw

    • Celoteh Dini Hari

      September 17, 2019 / at 12:45 pmsvgReply

      hihi bebas as au suruh istri diruah apa ngeblehin kerja.

      yang penting diskusi yang bener gak sampe marah2an yaaa,, wkwk

  • Bang Doel

    September 18, 2019 / at 1:40 amsvgReply

    Pilihan sulitnya adalah ketika sudah punya anak. Kalau perempuan masih tetap bekerja, dia kesulitan membagi waktu Biasanya begitu. Dalam posisi ini serba dilematis.

    • Celoteh Dini Hari

      September 18, 2019 / at 3:17 amsvgReply

      Haha bener. Cewek kerja apa gak kerja pas udah nikah dan punya anak itu sama sama dilematisnya.

      Makanya ga sebaiknya saling judge dan merasa jadi ibu paling sempurna didunia dgn keputusannya. Harus saling respect aja. Hehew

  • Reyne Raea (Rey)

    September 18, 2019 / at 8:48 pmsvgReply

    Yang nomor 2 saya enggak, justru kalau kerja saya doyan shoping, eh nggak doyan sih, tapi dipaksa shoping.
    Rumah jadi sumpek.
    Ada yang jualan taperwer, ga bisa tega juga nolaknya kalau tiap hari melas2 minta dibeli.
    Ada temen jualan jilbab, ya terpaksa beli.

    belum lagi suka diajak teman nongkrong dulu sepulang kerja.
    Perasaan makin boros sih saya hahaha.

    Tapi memang, nggak pusing ama duit, karena 'boros'nya pakai uang sendiri πŸ™‚

    • Celoteh Dini Hari

      September 22, 2019 / at 7:31 amsvgReply

      ahhaha iya mbak kayaknya klo itu tergantung orangnya juga sih..

      aku termasuk org yang cuek.. klo ada yang nawarin brg di kntor selama gak butuh ya nggak mau beli.. wkwkw mau dibilang pelit yasudahlah.. toh klo aku jualan di kntor juga ggak maksa yang lain pada beli juga. soalnya lebih banter jualan diluar ketimbang di kntor. banyak nanya banyak nawar belum tentu beli. pas beli ya nggak beli byk juga,, *haha julid*

      nah itu mbak aku beda lagi. hampir 9 tahun kerja, aku nggak terlalu suka klo diajak nongkrong sama temen kntor. nggak tau lah kenapa. kayak nggak bebas mau ngobrolin apa aja. soalnya bsok ketemu lagi, mau curhat juga takt pada ember ..

      mending ajak temen main apa temen kampus nongkrong… lebih asik dan nyaman,, hhaa

      emang cuek aku di kntor tuh πŸ˜€

Leave a reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

svg
Quick Navigation
  • 01

    8 Alasan Wanita Memilih Tetap Bekerja Meski Sudah Menikah