Di obrolan kali ini bisa disimpulkan bahwa ternyata permainan yang aku mainkan pada saat kecil khususnya tahun 90-an itu juga permainan yang mereka lakukan pada tahun 80-an. So itu artinya permainan permainan tradisional memang cukup lama eksis di Indonesia.
Sayangnya, dari obrolan itu pula aku baru sadar kalau esksistensi itu tak selamanya, generasiku yaitu generasi 90-an adalah generasi terakhir yang merasakan indahnya memainkan permainan tradisional itu.
Permainan Tradisional Ala Anak 90-an
1. Adu Kelereng
beritabaik.id |
Adu kelereng adalah salah satu permainan tradisional yang paling favorit saat aku kecil dulu. Pasti kamu juga kan?
Permainan kelereng ini makin asyik jika dimainkan dengan jumlah pemain yang semakin banyak.
Kemudian secara bergilir pemain akan melentingkan kelereng yang dipegang (GACO) menuju pola berisi banyak kelereng hasil setoran dari para pemain lain. Kelereng yang berhasil dikeluarkan dari pola menjadi milik pemain tersebut.
Pemain akan mati jika kelereng yang dimiliki (GACO) nya berhenti di dalam pola yang telah dibuat. Sedangkan pemenang dalam permainan kelereng ini adalah mereka yang bisa bertahan paling lama dan mengumpulkan paling banyak kelereng.
2. Kasti
Permainan kasti adalah permainan tradisional yang bisa dimainkan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Dulu di desa malah permainan kasti sangat seru saat ada kolaborasi pemain dari anak-anak sampai orang dewasa.
Biasanya permainan ini berhenti ketika ada anak yang sudah menangis karena terkena pukulan bola kasti. hehe. Lucu kalau diinget-inget.
Permainan kasti sendiri dimainkan oleh dua regu yang tiap regunya berisi beberapa orang. Dalam satu regu yang sedang bermain terdiri dari pemukul bola dan para anggotanya yang siap lari menjauhi markas.
habibullahurl.com |
Sedangkan anggota lawan bertugas untuk mengoper bola kepada pemain dan juga menangkap bola hasil lemparan pemain lawan.
Tim yang kalah adalah tim yang kehabisan anggota atau markasnya kosong. Sedangkan tim yang menang adalah mereka yang yang berhasil menduduki markas tim lawan dan memukulkan atau menyentuhkan bola kasti tersebut ke anggota tubuh lawan.
Permainan ini mempunyai peraturan yang cukup keras yaitu dilarang memukul atau melemparkan bola kasti ke bagian kepala.
3. Boy-Boy an
staticflickr.com |
Cara bermainnya yaitu sekumpulan anak akan menyusun pecahan genteng atau keramik secara vertikal.
Pemain yang berhasil meruntuhkan pecahan genteng atau keramik berarti dia aman. Sedangkan pemain yang sedang berjaga ketika ada teman lain yang berhasil meruntuhkan susunan pecahan keramik atau genteng ini akan menjadi pemburu.
Setelah itu, semua pemain kecuali pemburu harus bersembunyi atau lari, sedangkan pemburu harus mencari pemain lain untuk melemparnya dengan bola kasti.
4. Gobak Sodor
Bahkan di RT ku dulu permainan gobak sodor sering dijadikan permainan yang diperlombakan ketika 17-an. Dan seringkali yang memainkan adalah bapak-bapak dan ibu-ibu. Namun tak jarang pula anak-anak yang memainkannya baik dilingkungan rumah atau di sekolah kali pun.
Permainan ini bisa dimainkan oleh 5 orang atau lebih untuk setiap timnya. Dan ada dua tim yang bermain memperebutkan kemenangan.
Permainan ini cukup sederhana karena hanya membutuhkan tanah lapang dan garis yang dibuat di tanah lapang tersebut.
Tim yang menang adalah tim yang seluruh anggotanya berhasil menyebrang sisi lain pola garis tadi. Sedangkan tim lawan harus menghalangi agar tim tersebut tidak sampai menyebrangi sisi lain tadi.
5. Bola Bekel
tokopedia.net |
Permainan bekel ini bisa dilakukan di rumah maupun di sekolah. Dulu bahkan ke sekolah aku membawa perangkat bekel untuk bermain bersama teman-teman.
Permainan ini hanya membutuhkan bola dan biji bekel. Pemain tinggal memantulkan bola ke lantai dan diikuti dengan gerakan mengubah posisi biji bekel agar seragam.
Kalian masih inget gak sih, ada berapa pola yang harus dilakukan saat memainkan bekel?
Kalau aku inget-inget ya kayaknya ada sekitar 5 level gimana level tersebut mempunyai tingkat kerumitan masing-masing yang semakin meningkat.
6. Gathengan
Aduh aku ngetuk nama permainan ini bikin ketawa sendiri karena inget masa-masa SD dulu.
Permainan gathengan inia dalah pemainan tradisional yang mirip dengan permainan bekel. Bedanya, kalau main bekel kita harus beli bekel dan biji bekelnya dulu. Sedangkan gathengan kit amah cukup ambil batu di halaman rumah. Hehe.
Permainan ini bisa dilakukan oleh dua orang atau lebih. Jumlah batu untuk bermain biasanya 5 buah atau lebih (secukupnya digenggaman dan tergantung perjanjian). Diawali dengan suit atau hompimpa, yang menang akan main pertama kali.
Cara mainnya adalah batu disebar ke lantai dan salah satu batu diambil. Selagi melambungkan batu yang diambil ini, para pemain harus sambil mengambil batu yang tersebar dilantai dengan level bertingkat. Jika batu yang dimainkan 6 buat makan pola yang dimainkan pertama ambil satu persatu, kedua ambil dua-dua-satu, ketiga ambil tiga-dua, lalu empat-satu dan trakhir 5 sekaligus.
Saat ambil batu dilantai juga nggak boleh bersentuhan atau mengerakan batu lain yang belum diambil. Kalah dah kalau sampai gerak.
Syaratnya agar tidak mati adalah batu yang dilambungkan tak boleh menyentuh lantai sama sekali. Dan pemain yang menang adalah yang berhasil melewati semua level.
Permainan ini makin asik saat jumlah batu yang dimainkan semakin banyak. Dan yang menang adalah hihi.
Paling seru main petak umpet atau yang nomor 3 mirip mirip gitu sih. Dulu sering mainnya malam hari, apalagi pas selesai sholat tarawih, wkwkwkwk.. Tantangannya lebih sulit kalo mainnya malam hari
ahahahha bener,,, lebih seru dan ada serem2 nya gitu klo main malem hari yaaa π
kangen main gituan lagi, wkkw *inget umur*