Hai para kaum milenial yang, mau tanya nih?
Udah punya atau mulai berinvestasi belum?
Kalau udah, selamat ya, kalian hebat.
Kalau baru mulai, Tos dulu, kita samaan.
Kalau belum ada rencana dan males-malesan, uaduuhh, buruan deh bangun. LOL
Memenuhi gaya hidup mewah atau foya-foya melebihi kemampuan kita tentu
kurang berdampak positif bagi diri kita sendiri ya. Keinginan untuk mendapatkan foto yang instagramable dengan nongkrong di cafe atau tempat hits, serta upload benda-benda mewah yang belum tentu ia dapatkan dengan jerih payah sendiri menjadi salah satu karakter dari generasi ini.
Tentu dong kebiasaan-kebiasaan ini harus mulai ditanggalkan. Pasalnya, kaum milenial yang hidupnya dibarengi dengan kemajuan teknologi ini mulai sadar akan pentingnya membenahi kondisi finansial masing-masing. Cara simpel-nya yaitu mengatur pengeluaran dari penghasilan yang didapatkan setiap bulan. Untung-untung sih dari penghasilannya mereka masih menyempatkan untuk menabung akan berinvestasi.
**
Ini penting, baca sampai akhir ya. Di artikel kali ini aku akan sedikit cerita dan berbagi informasi tentang pengalamanku memulai investasi serta hubungan antara “kaum milenial dan investasi” terlebih aku nulis ini dalam suasana masih memperingati sumpah pemuda ya.Kita para generasi muda udah seharusnya mulai melek dan sehat secara finansial.
Aku seorang staff accounting yang udah bergelut di dunia accounting hampir 8 tahunan. Latar belakang pendidikanku juga di jurusan accounting (dulu) dan aku masih ingat kalau pernah dapat mata kuliah manajemen keuangan serta ekonomi mikro dan makro. Tentu aku udah cukup akrab dengan kata investasi itu sendiri. Tapi nyatanya, sampai aku lulus kuliah dan bekerja sekian tahun, aku belum bisa terjun langsung ke investasi tersebut.
Miris ya, kok pas jaman kuliah dulu aku merasa pengajarku di kampus hanya mengajarkan materi dan teori tanpa berusaha mengajak atau menyadarkan mahasiswanya untuk sadar berinvestasi. Praktis baru mulai awal 2019 ini aku mulai belajar dan berani memulai investasi setelah sekian bulan mencari tahu dan membulatkan tekadku.
Apa Sih Investasi Itu?
Investasi adalah kegiatan menempatkan dana atau sejumlah uang pada saat sekarang dengan harapan akan mendapatkan keuntungan atau pengembalian maupun peningkatan nilai di masa depan. Ibaratnya nih, bibit tanaman yang kita tanam sekarang, hasil panennya itulah yang akan kita rasakan manfaatnya di masa mendatang.
Keuntungan atau pengembalian ini bisa berupa kenaikan nilai mata uang atau nilai investasi itu sendiri. Seperti yang kita tahu, inflasi pasti terjadi. Nilai uang juga akan berubah. Uang Rp100.000 sekarang bisa jadi nggak akan seberapa berarti 5 tahun mendatang. Jadi, mau nglindungi nilai uang kita masing-masing nggak nih?
Salah Kaprah Jadi Salah Satu Sebab Milenial Telat Investasi
Bukan mau menyalahkan pengajar saat kuliah dulu juga sih, intinya pas dapat pengenalan investasi saat kuliah dulu aku hanya mikir bahwa investasi adalah hal yang nggak bisa aku sentuh. Iya, aku yang hanya seorang karyawan yang gajinya habis buat biaya kuliah dan makan sebulan. Hehe.
Jadi doktrin yang masuk ke pikiranku emang investasi hanya bisa dilakukan bagi orang-orang berkantong tebal aja. Aku mah apa!
Setelah umur *senior* seperti sekarang barulah aku sadar ternyata investasi nggak serumit dan seribet yang aku bayangkan. Nggak harus jadi pengusaha dulu untuk memulai investasi.
Nggak harus punya gaji puluhan juta dulu untuk mengalokasikan gaji ke investasi. Sedih aku tuh kalau sadar udah buang-buang waktu karena salah kaprah tadi. Lebih sedih lagi pas tahu bahwa orang-orang yang nggak pernah dapat pendidikan formal tentang investasi di perkuliahan malah yang justru udah nanam berbagai jenis investasi. Wkwkkw. Malu aku.
Alasan Milenial Masih Enggan Berinvestasi
Selain salah kaprah tadi, masih ada beberapa alasan nih kenapa milenial masih enggan atau belum memulai investasi, diantaranya:
Masih Muda, Nantilah Nunggu Tua Aja
Investasi Terlalu Ribet
Lifestyle
Kondisi Keuangan Belum Stabil atau Belum Bisa Mengatur Keuangan
Ada anak muda yang emang gajinya masih pas-pasan namun punya tanggungan yang cukup besar sehingga nggak bisa menyisihkan uang untuk menabung sedikitpun. Namun, banyak juga yang meskipun ada uang sisa, namun tetap nggak bisa dan nggak mau investasi. Kenapa? Bisa jadi mereka nggak bisa mengatur keuangan mereka. Mereka juga belum bisa menentukan skala prioritas dan membuat pos-pos biaya tertentu dari penghasilannya.
Kurang tepatnya edukasi dan kesadaran tentang investasi yang aku rasakan dan mungkin juga milenial lain rasakan menjadi masalah besar dan menyebabkan kami alergi akan nama “investasi”.
Kenapa Milenial Harus Melek dan Mulai Investasi
Di usia yang sebenarnya sedang sangat produktif dan penuh semangat ini, seharusnya malah menjadi titik yang sangat tepat untuk mulai belajar investasi. Dan memang benar, kamu dan kamu para kaum milenial emang harus dijejali edukasi-edukasi dengan cara yang menarik agar tahu seberapa penting dan asiknya memulai investasi dari muda. Ini dia beberapa alasannya:
Makin Muda Makin Untung
Mengubah Gaya Hidup dan Membuat Uang Kita Bekerja
Menjaga Harta dan Menghindari Inflasi
Demi Masa Depan yang Cerah
Pasti mau kan saat menua nanti hidupnya udah santai nggak pusing-pusing lagi mikirin uang buat makan dan bertahan hidup? Karena itu, berinvestasi bisa membuat masa depan lebih cerah dan tentu hasilnya bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Cara Milenial Atur Uang Agar Bisa Investasi
Gaji belum sepuluh juta nggak bisa investasi? Kata siapa. Bisa kok. Kuncinya, kita harus bisa mengatur keuangan sendiri. Caranya:
1. Kurangi sifat konsumtif untuk belanja hal yang nggak seberapa perlu
2. Tidak tergoda membeli gadget terbaru hanya untuk gengsi dan kepuasan semata
3. Kurangi intensitas nongkrong di café hanya untuk gengsi
4. Buat laporan dan anggaran keuangan pribadi
Aku melakukan ini udah beberapa tahun. Dan cukup worth it untuk mengatur keuanganku biar nggak sampai minus bahkan bisa ditabung dan mulai tahun ini udah bisa mengalokasikan untuk investasi. Caranya:
- Hitung pendapatan tetap satu bulan
- Buat anggaran pengeluaran tetap setiap bulan (makan, tempat tinggal, transport, dll)
- Alokasikan dana cadangan untuk biaya tak terduga (tentukan sekian %)
- Sisihkan sebagian dari uang yang tersisa dengan formula ( penghasilan tetap – pengeluaran tetap – alokasi pengeluaran tak terduga )
Perhitungan uang / dana yang tersisa dan siap diinvestasikan sesegera mungkin post-kan ke investasi (sebelum tergoda untuk lain-lain misal shopping, foya-foya dan lain sebagainya) hihI.
Jenis Investasi Yang Cocok Untuk Milenial
Awal 2019 aku baru aja memulai beberapa investasi yaitu reksa dana dan tabungan emas. Emang belum dalam jumlah besar-besaran kok, tapi aku yakin investasi ini cocok aku jadikan bahan pembelajaran saat memulai investasi.
1. Emas
Apa investasi emas cukup menguntungkan?
https://harga-emas.org/grafik/ |
2. Deposito
3. Saham
Di sosial media banyak akun-akun yang mengedukasi kita para pengguna media social agar semakin paham dan mau membeli saham, contohnya adalah akun Instagram @ngertisaham yang udah aku follow hampir setahun ini. Dari sana aku bisa belajar dan liat aktivitas temen-temen yang juga mulai investasi saham, seru deh!
4. Reksadana
Seperti investasi emas digital, memulai investasi reksa dana juga nggak memerlukan dana yang besar loh. Bahkan di aplikasi dan situs Ajaib, dengan uang Rp10.000 aja kita udah bisa memulai investasi reksa dana ini.
Kenapa Kaum Milenial Harus Mencoba Investasi Reksadana
-
Tinggal Setor Dana, Biar Manajer Investasi Yang Bekerja
-
Mempermudah Investasi Untuk yang Belum Paham Cara Investasi Saham Obligasi dan Lainnya
-
Investasi Reksadana, Anti Mahal, Anti Bingung
-
Tidak Ada Biaya Penyimpanan
-
Return Lebih Besar daripada Emas
-
Aman, Resmi dan Dilindungi Ojk
-
Kemudahan Bertransaksi
Nggak usah khawatir kok masalah keamanannya, selamat diawasi oleh OJK atau Otoritas Jasa Keuangan maka kita bisa mempercayakan dana yang kita investasikan.
Yuk, bareng-bareng jadi golongn MUDA BERINVESTASI ^^
RINI NOVITA SARI