Pengobatan Imunoterapi : Harapan Baru Bukan Hanya Bagi Penyintas Kanker

mengenal cara pengobatan imunoterapi kanker di indonesia

mengenal cara pengobatan imunoterapi kanker di indonesia

Kemarin, 10 Februari 2020, tepat satu tahun berpulangnya mbak L ke rahmatulloh. Sedih itu masih terasa meski kalender telah berganti. Yap, benar sekali. Semua karena Kanker. Satu penyakit yang setahun ini menjadi penyakit dan ancaman yang menurutku sangat mengerikan.

Terlebih aku melihat sendiri sosok yang sangat dekat denganku harus “pergi” untuk selamanya. Melihat pemberitaan para survivor yang berjuang sekuat tenaga sembuh dari kanker aja bikin menghela nafas. Terlebih jika menyaksikan sendiri dan menimpa orang yang dekat dengan kita.

Meski bukan keluarga mbak L, aku merasakan sendiri bagaimana ketakutanku jikalau “naudzubillah” penyakit itu sampai menjangkitiku. Sebelumnya, Mbak L adalah rekan kerjaku di kantorku yang lama, kami begitu dekat dan selalu beinteraksi setiap hari karena memang job desk kita yang saling terkait.

Dia sosok yang sangat teramat ramah dan supel meski dia termasuk senior di kantor sedangkan aku baru bekerja 2 tahun disana. Kesehariannya yang ceria, ramai, penuh tawa membuat aku pun yang berjarak umur lumayan jauh darinya merasa nyaman.

Masih teringat jelas model rambut sebahu nya yang identik dan nampak tak pernah memanjang karena dia rutin memotong nya. Namun karena penyakit ini, Aku nggak bisa lagi melihat senyum manis dari wajah nya. Mbak L pun harus pergi selama lamanya dan meninggalkan dua orang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

Tak mau hanya meratapi kesedihan dan terpuruk dalam ketakutan akan kanker ini, aku malah terpikir untuk “ayok lah” sama-sama lebih aware, sadar, dan peduli akan ancaman kanker ini.

Semoga tulisan ini bisa sampai di banyak pembaca dan mengajak semuanya untuk hidup lebih baik dengan sadar akan kesehatan diri. Minimal tulisan ini aku tujukan untuk diri sendiri yang masih jauh dari kata “hidup sehat”.

 

Kenali Kanker = Waspada Kanker

mengenal cara pengobatan imunoterapi kanker di indonesia

Mengetahui sedikitnya tentang apa itu kanker, faktor apa aja yang bisa menyebabkan kanker dan bagaimana pencegahan nya minimal bisa menjadikan tameng untuk kita lebih waspada dan lebih perhatian terhadap tubuh kita sendiri. Karenanya, aku nggak mau malas membaca dan mencari literasi seputar kanker ini.

Ya emang sih, takdir Tuhan siapa yang tahu, kalau dikasih sakit yaudah sakit aja. Tapi kan sebagai makhluk yang harus bersyukur udah sepatutnya dong berikhtiar untuk selalu sehat. Nah, berikut aku rangkum beberapa informasi tentang kanker dari beberapa sumber terpercaya. Bahan referensinya nanti aku letakan di penghujung artikel ya.

 

Apa itu Kanker

Aku suka baca referensi-referensi seputar kanker salah satunya dari website kalahkankanker.com. Dari yang tertulis di sana, kanker adalah penyakit yang punya memiliki karakter perkembangan sel abnormal yang bisa membelah diri di luar kendali. Selain itu, sel kanker ini pula mampu masuk dalam jaringan tubuh normal yang ada di sekitarnya untuk kemudian bisa menghancurkan jaringan tersebut.

 

Jenis-Jenis Kanker

Memang benar, ada banyak sekali jenis kanker, akan tetapi pada dasarnya semua dimulai dari pertumbuhan sel-sel yang nggak normal dan nggak terkendali ini. Berikut adalah beberapa jenis kanker yang perlu sama-sama kita tahu.

 

Kanker adalah Salah Satu Pernyebab Kematian Terbesar di Negara Berkembang

Menurut WHO atau World Health Organization, kanker ini jadi salah satu penyakit yang menyebabkan paling banyak angka kematian di negara-negara berkembang. Bahkan data WHO sendiri untuk 2018 tercatat sekitar 9,6 juta orang meninggal karena kanker. Dan 57% dari angka tersebut adalah berasal dari ASIA. Sedangkan di Indonesia sendiri lebih dari 207.000 orang meninggal karena kanker paru-paru dan kanker payudara.

Nggak aneh kalau kanker jadi hal yang mengerikan bagi sebagian orang seperti ku ini. Meski begitu, kita juga sebaiknya tak mempunyai ketakutan yang berlebihan dan harus tahu apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi, mencegah dan juga menyembuhkan kanker ini.

Pasti banyak sih yang saat divonis kanker merasa hidupnya telah hancur dan tak mempunyai harapan. Asalkan bisa diketahui sejak dini dan dilakukan penanganan yang baik dan benar, maka besar kemungkinan kok kanker ini bisa diatasi dan dicegah perkembangannya.

 

Faktor Resiko Kanker yang Harus Kita Pahami

Siapa sih yang nggak takut dan merasa dihantui apalagi jika melihat pemberitaan terkait kanker bahkan menyaksikan orang terdekat mengidap penyakit yang mematikan ini. Tentu wajar jika masing-masing dari kita punya kekhawatiran akan mengidap penyakit yang sama. Mewaspadai dan lebih aware tentang kanker memang harus kita lakukan, terlebih kita tahu sendiri bahwa sel kanker bisa tumbuh dengan sangat cepat.

Menurutku pribadi, mengetahui faktor-faktor yang bisa meningkatkan resiko kanker juga bentuk dari kewaspadaan dan kepedulian terhadap tubuh dan kesehatan kita sendiri loh. Nggak mau sendiran, berikut aku rangkum beberapa faktor risiko kanker yang aku dapatkan dari website kalahkankanker.com.

 

1. Usia

Banyak orang yang terkaget-kaget jika ada anak atau orang usia muda yang mengidap penyakit kanker. Bukan tanpa alasan, memang kanker pada umumnya butuh waktu berpuluh-puluh tahun untuk akhirnya muncul. Sering juga kita temui pengidap kanker adalah mereka yang berusia 60 tahun ke atas.

Tapi balik lagi, semakin berkembangnya jaman, risiko penyakit pun meluas. Dengan beragam jenis serba instan yang belum tentu sehat, aktivitas dan gaya hidup kaum modern, juga tak menutup kemungkinan resiko kanker akan mengintai kita sejak usia muda bahkan anak-anak.

 

2. Lifestyle

Pola makan dapat memainkan peran penting dalam risiko kanker, terutama ketika melihat gaya hidup secara keseluruhan,” kata Ahli Gizi Klinis Senior dan Spesialis di Dana-Farber Cancer Institute, Stacy Kennedy, RD.

Aku rasa hampir semua orang setuju bahwa apa yang kita makan atau masuk ke mulut bisa berpengaruh terhadap kesehatan kita. Namun nggak hanya itu dirangkum dari kalahkan kanker.com berikut adalah kebiasaan atau gaya hidup manusia yang bisa menjadi faktor risiko timbulnya kanker.

 

3. Kurang Melakukan Kegiatan Fisik

Kurangnya melakukan aktivitas seperti olahraga juga bisa berdampak pada kesehatan bahkan bisa memicu penyakit tertentu salah satunya kanker loh hal ini juga jujur menjadi menjadi cambuk bagi ku sendiri karena aku tadinya merupakan orang yang yang bisa dibilang cukup malas untuk bergerak atau pun berolahraga dan aku yakin bukan hanya aku generasi milenial yang melakukan pembelaan bahwa hidupnya terlalu sibuk dengan berbagai aktivitas lain hingga akhirnya menghasilkan olahraga dalam prioritasnya.

 

4. Keturunan

Dari yang kita dengar orang mengidap penyakit kanker karena faktor keturunan. Namun konon katanya justru hanya sebagian kecil dari kanker yang terjadi karena alasan ini meski begitu kita harus tetap selalu mewaspadai dan mengantisipasi jika mengetahui ada ada keluarga dari kita yang telah divonis menderita kanker akan terasa lebih bijak jika kita cepat tanggap dan melakukan serangkaian pengujian dokter atau pun laboratorium untuk melihat apakah kita mewarisi sel kanker dari pendahulu kita di keluarga.

 

5. Kondisi Kesehatan Tubuh

Beberapa orang bisa mengidap suatu penyakit yang nantinya saat Penyakit ini kronis bisa menimbulkan atau beresiko tumbuhnya sel kanker. Kondisi kesehatan ini bisa seperti penyakit radang usus besar dan lain sebagainya. Sudah sepatutnya kita segera berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan` tentang kondisi yang kita alami ini.

 

6. Terinfeksi Virus dan Bakteri

Ada banyak jenis virus dan bakteri yang nyatanya bisa memicu timbulnya sel kanker seperti:

  1. Terkena infeksi seksual menular virus human papilloma (HPV).
  2. Meningkatkan risiko kanker leher rahim.
  3. Terinfeksi virus Hepatitis C.  (foto virus Hepatitis C). Meningkatkan risiko kanker hati.
  4. Terinfeksi virus Human Immunodeficiency (HIV). Meningkatkan risiko kanker kelenjar getah bening (lymphoma) dan Kaposi Sarcoma.
  5. Terinfeksi virus Epstein-Barr (EBV). Meningkatkan risiko kanker kelenjar getah bening (lymphoma).
  6. Terinfeksi Human Herpesvirus 8 (HHV8). Meningkatkan risiko kanker Kaposi Sarcoma.
  7. Terinfeksi bakteri pylori. Meningkatkan risiko kanker perut dan kanker kelenjar getah  bening (lymphoma)

7. Paparan Zat Kimia

Selain itu menurut kompas.com dan mengutip pernyataan dari salah satu dokter mengatakan bahwa penggunaan alat kontrasepsi untuk sengaja menunda kehamilan seperti yang biasanya dilakukan oleh para pasangan muda yang menyatakan dirinya milenial Selain itu pula nggak menyusui pasca melahirkan juga dapat memicu mutasi gen yang ada di payudara wanita yang membuat nya menumpuk dan akhirnya memicu kanker payudara terjadi.

Selain point-point diatas, masih ada lagi faktor-faktor resiko lain yang umumnya harus kita ketahui, seperti merokok, terpapar sinar matahari yang berlebihan, terpapar radiasi ion, pernah menjalankan terapi hormon dan memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol.

 

Cara Agar Terhindar dari Kanker

Nah setelah mengetahui faktor risiko apa yang bisa menyebabkan dan memicu tumbuhnya sel kanker dalam tubuh kita, maka kita diuntungkan karena bisa mencegah resiko terkena kanker tersebut. Bersumber dari doktersehat.com dan website kesehatan lainnya kini aku rangkum beberapa cara untuk mencegah resiko terkena kanker seperti berikut:

  1. Olahraga secara teratur
  2. Dapatkan vaksinasi virus human papilloma (HPV) dan virus hepatitis B atau (HPV)
  3. Tidur dengan cukup
  4. Tidak melakukan seks bebas
  5. Menghindari paparan sinar matahari

Kalau dipikir-pikir pastilah semua orang nggak mau punya penyakit yang bisa membahayakan kehidupan kita, terutama kanker. Bagi penderita kanker maupun keluarga dimana anggota keluarganya mengidap kanker pun akan merasakan tekanan dan kecemasan, gimana enggak, selain menggerogoti fisik dari penderita, namun dari segi finansial dan mental atau psikologis juga pasti akan merasakan dampaknya.

 

Pengobatan Imunoterapi, Metode Penyembuhan Terkini yang Harapan Baru untuk Para Penderita Kanker

Seperti yang masyarakat tahu, penyakit kanker terkenal dengan jenis penyakit yang bakal memakan banyak biaya untuk pengobatannya bukan? Karena itu, saat ada dari kita yang “naudzubillah” terkena penyakit kanker, maka tak ada jalan lain selain mencoba ikhlas, legowo, berpikir positif, optimis, dan tentunya segera melakukan pengobatan.

Tadinya, aku kira pengobatan untuk penyakit kanker hanyalah dengan jalan kemoterapi. Ada yang punya pikiran yang sama nggak? Ada sih pernah denger pengobatan lain seperti pengobatan-pengobatan alternatif gitu, tapi kok aku kurang sreg aja ya kalau mulai menjauh dari pengobatan medis dan penanganan dokter. Kalian sama nggak si?

Eh taunya nih saat buka-buka dan baca halaman kalahkankanker.com dan  akun instagram @mothersonmission.id barulah aku tahu dan kenal istilah dan metode pengobatan lain yaitu IMUNOTHERAPI.

 

Apa sih Imunotherapi itu? dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Pasti masih asing dong sama istilah Imunoterapi? Yap, sama, akupun begitu. Karenanya aku baca-baca lagi dan menemukan informasi bahwa Imunoterapi adalah standar dan metode baru dalam hal pengobatan penyakit kanker. Cara kerjanya adalah dengan mengembalikan sistem imun di dalam tubuh pasien sendiri agar nantinya bisa melawan sel-sel kanker yang sedang berkembang.

Jadi, selama ini cara sel kanker menggerogoti tubuh manusia adalah dengan melakukan kamuflase agar nampak sebagai sel normal untuk mengelabuhi sistem imun kita. Saat sistem imun kita tertipu, ia akan menyebar dan terus berkembang pesat. Kamuflase ini salah satunya dilakukan oleh PD-L1 yang terdapat di permukaan sel kanker.

 

Apa itu PD-L1?

Jangan skip dulu ya, ini informasi penting biat kita makin paham dan aware tentang ancaman kanker loh. Jadi, PD-L1 adalah protein yang ada di permukaan sel kanker. Dan kenapa dan menjadi faktor penghalang (atau disebut immune checkpoint) dalam sistem imun di tubuh kita terhadap kanker..

Protein PD-L1 yanga da di permukaan sel kanker ini yang nantinya bisa menghambat proses pembentukan dan aktivasi pasukan sel T di kelenjar getah bening dan juga menghalangi proses penghancuran sel kanker oleh sel T di dalam tumor.

Nah dengan adanya pengobatan modern dengan Imunoterapi kanker ini tujuannya agar bisa mengembalikan fungsi sistem imun dengan cara memblokir ikatan PD-L1 dengan protein lain. So, sel T dapat mengenali sel kanker dan menghancurkannya.

Perbedaan Kemotherapy dan Imunoterapi

Pasti banyak dari kalian yang masih kurang “ngeh” apa itu Imunoterapi karena hanya akrab dengan istilah kemotherapy untuk pengobatan kanker. Bener nggak?

 

1. Cara Pengobatan

Jadi, perbedaan yang paling kentara adalah tentu dari cara pengobatannya. Kalau KEMOTHERAPY akan menyerang semua sel yang aktif dalam tubuh, baik itu sel kanker maupun sel-sel aktif lain yang sebenarnya nggak jahat seperti sel rambut, sel kuku atau kulit. Itulah kenapa kita sering lihat pengidap kanker yang sedang menjalani kemoterapi mengalami rambut rontok bahkan kebotakan.

Nah, lain dengan Imunoterapi, teknologi modern berkaitan dengan pengobatan kanker ini adalah dengan kerja sistem imun atau sistem kekebalan tubuh agar lebih kuat dan efektif dalam melawan kanker.

Selama ini sel-sel kanker yang berkamuflase dan menembus sel imun susah dikenali oleh sel imun kita sendiri. Karenanya dia gampang banget berkembang. Nah dengan immune checkpoint dari Imunoterapi ini akan melepaskan hambatan dan kamuflase dari sel kanker dan akhirnya sel imun akan bisa menghancurkan sel kanker tadi.

 

2. Harapan Hidup

Dikutip dari artikel Nova yang ditulis oleh Maria Ermilinda Hayon, menyatakan bahwa banyak penelitian yang menyatakan kalau motode Imunoterapi memberikan harapan hidup lebih tinggi dari pada kemoterapi dan memberikan efek samping yang lebih sedikit.

 

Last But Not Least, Konsultasikan Kesehatan Hanya Pada Dokter

Saat kita merasakan ada gejala atau sesuatu yang nggak enak di tubuh kita, bahkan kita merasa tanda-tanda aneh yang mengindikasi kita terkena kanker atau rasa takut dan khawatir karena keluarga kita ada yang terkena kanker dan takut kita pun akan berpotensi menderita hal yang sama, jangan lupa untuk segera datang dan konsultasi ke dokter yang kredible ya. Jangan sampai salah meminta saran dan konsultasi yang justru nantinya malah bisa menjerumuskan dan salah cara penanganan terhadap kanker itu sendiri.

Siapa sih yang nggak mau hidup lebih lama atau panjang umur dan sehat. Setidaknya kita harus optimis dan semangat ya gaes untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat. Yuk sama-sama ubah pola hidup jadi lebih baik!

 


Referensi:

Exit mobile version